Wednesday, January 06, 2016

Cinta dan Tony


Entah harus dari mana aku memulai cerita ini. Diam saja tentu tak cukup menjelaskan apa yang tengah aku hadapi. Ada suara yang mendesahku tuk menghilang dan melenyapkan bayangan juga jejak kakiku, tapi suara lain bermuncculan seolah mengatakan padaku, bahwa itu bukan tindakan yang terpuji. Aku, membaringkan tubuhku sejenak, dengan tiupan angin yang sepoi-sepoi menghantarkan lamunanku pada alam bawah sadarku.

Cinta, -tony memanggilku dari seberang jalan-. Aku tertegun menatap wajahnya, mengapa ia penuh dengan pesona bahagia, desirku dalam hati dan pikiran. Bukannya kemarin kutinggalkan dia dengan penuh luka dan tangis?.

Tony adalah sosok sahabat yang tak pernah kenal lelah untuk selalu mendampingiku dalam segala hal. Sekalipun aku mengalami masalah yang sangat serius dan hampir tak masuk akal aku selesaikan. Ia adalah pahlawan dan sahabatku. Namun, kemarin ia membuat kesalahan besar, aku bukanlah orang yang mudah jatuh cinta, akupun bukanlah wanita yang dapat jatuh cinta dengan mudah terhadap sahabatku sendiri. Aku adalah cinta, seperti namaku, aku memiliki cinta untuk siapa saja, maka kebaikan hatiku tidak kubatasi pada orang-orang tertentu. Cintaku tulus, dan jika aku mencintai sosok yang berbeda sebagai lawan jenisku, maka sosok itu bukanlah teman, sahabat dan keluargaku. Tapi sosok itu dapat menjadi teman, sahabat dan keluargaku.

Kesalahan yang dibuat tony adalah dengan memintaku menjadi pacarnya. Dan itu sangat buat aku kecewa dan terpukul. Sehingga pertemuan kami terakhir di malam kemarin membuatku harus mengeluarkan semua amarah, kekesalan dan emosiku. Aku pun tak sadar, kata-kata apa yang telah kutorehkan padanya. Aku pikir Tony tak’kan menemuiku lagi, tapi sore ini dia datang dengan wajah berseri dan berbinar-binar. Aku pun bertanya dalam hatiku, mengapa ia masih mau datang ke padaku, bukankah aku telah membuatnya malu? –tanyaku penuh kegelisahan.

Tony membuyarkan lamunan ku, apa yang kamu lakukan manyun? (manyun adalah nama sapaanku bagi sahabat ku itu) Aku ganteng yah jadi memandangku seperti itu?. Kamu ganteng?, ia ganteng sebagai sahabat ku yang terhebat. Tapi, ton, kamu kenapa? Kenapa apa, kamu pikir kata-katamu kemarin merusak persahabatan kita? (jawab tomy sambil bertanya). Tidak lah, kemarin itu adalah tindakan ku memberanikan diri untuk mengutarakan isi hatiku sebagai seorang lelaki yang tertarik dan suka padamu, bukan sebagai seorang sahabat. Aku adalah Tony satu-satunya sahabatmu yang pantang menyerah, hehehe... (jawab Tony dengan penuh kelegaan). Aku bingung tapi, aku tetap bahagia, karena itu artinya sahabatku tidak akan mati dengan tindakan konyolnya itu. Aku memeluknya dan mengucapkan terimakasih, tanpa sadar aku telah membuat diriku konyol dengan tindakan ku itu.

Tony kemudian mengajakku pergi ke warung Es Tersanjung yang menjadi tempat faforit kami bercurah pendapat. Dalam perjalanan, kami telah melupakan kekonyolan dan emosi di hari kemarin. Tiba saat di warung es, ia segera memesan 2 porsi kesukaan kami berdua, aku dengan es pisang ijo dan dia dengan es campur. Menikmati minuman yang sejuk dan nikmat tersebut, membuat kami kemudian hanyut dalam curahan pendapat. Tony memberikan penjelasan mengapa dengan mudah ia melupakan perasaan kecewa dan sakit hatinya ditolak oleh diriku sebagai sosok yang ia puja, kagumi dan sukai.

Pelajaran baru bagiku di hari ini, bahwa kedewasaan perasaan dan cara berpikir dapat mematangkan sebuah hubungan, tanpa merusak relasi yang ada. Tony mengajarkan padaku bahwa mengungkapkan kebenaran adalah hal yang harus ia lakukan, bahwa ternya sebagai sosok pria ia mencintai dan menyukai sahabatnya sendiri sebagai sosok lawan jenis. Dan ia tidak menyalahkan tindakanku padanya, bahwa aku telah jujur, jika aku hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat bahkan sebagai saudara baginya, dan itu hak ku bahwa aku tak dapat membalas perasaannya. Aku merasa legah, tapi aku tetap bertanya-tanya mengapa dengan mudah ia tetap mencintaiku sebagai sahabat. Jawabannya singkat dan simple, bahwa aku menempatkan dia lebih dari posisi sahabat dan pacar yaitu saudara laki-laki. Sehingga, dia justru harus merubah perasaan mencintaiku dari sosok wanita lawan jenisnya menjadi sosok saudara perempuan yang sangat ia cintai. Sungguh dalam sekali maknanya bagiku. Aku berharap persaudaraan ini tak kan usang oleh waktu, dia adalah sahabat terindah yang Tuhan berikan padaku, melebihi yang aku bayangkan. Betapa dewasanya ia sebagai seorang lelaki dalam usia kami yang masih bertumbuh ini. Aku mungkin bahkan akan sulit menemui sosoknya dalam perjalanan cintaku mencari pangeran hatiku. Tapi itulah perasaan ku, bahwa aku adalah sosok yang hanya percaya pada cinta pada pandangan pertama.


Salam,
Chichi Betaubun #RJH

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...