Thursday, August 31, 2017

Sahabat Kekal Hadiah Tuhan



Pertemuan yang biasa terkadang tak menjadikan kita memahami kehendak dari jodoh sebuah persahabatan.

Suatu ketika saya dipertemukan dengan rekan kerja baru. Awalnya pertemuan itu biasa saja, kami (saya dan rekan lainnya bersama teman baru) saling bersalaman, kenalan, bercerita dan semua berkembang seiring dengan tugas dan pekerjaan kami masing-masing. Waktu terus berlalu, namun sesuatu hal yang istimewa sungguh terjadi. Secara pribadi, kejadian ini sungguh mewujudkan saya untuk membangkitkan dan menghidupkan kembali impian dari keinginan masa kecil saya, yaitu melanjutkan percintaan saya pada bahasa inggris.

Ternyata rekan ini (sebut saja namanya An) sangat piawai dalam berbahasa inggris, dia sangat telaten untuk memberikan motivasi dan metode yang baik guna mengenal dan menguasai bahasa inggris. Pertemuan kami awalnya cukup singkat. Kami hanya bekerjasama dalam dunia kerja selama 3 bulan. Namun setelah itu, dia mendapatkan posisi yang lebih menarik di perusahaan besar tempat kami tinggal. Saat itu, tentu kami semua sangat merasa kehilangan. Banyak hal yang kami lakukan bersama, baik dalam dunia kerja maupun diluar jam kerja. Namun, perpindahan dia di dunia kerja yang berbeda, tidak menjadikan kami sebagai orang asing.
Justru hal ini yang mengantarkan kami pada kerinduan kekal sebuah persahabatan.

Dia merupakan salah satu sosok yang berarti dalam hidupku. Kami selalu dapat bertukar pendapat, saling menguatkan dan saling menghibur satu sama lain. Yang paling menjadi andalanku adalah, dia merupakan sosok yang selalu sukses menjadi mentor andalanku. Tak ada lelahnya memberikan motivasi dan pengajaran bagiku untuk semua hal yang ingin aku capai. Padahal usianya lebih muda dariku. Hahahaha 😉

Mulai dari semangat menekuni bahasa inggris, walau bisa dikatakan saya sendiri kurang disiplin, tapi syukurlah tetap selalu setia belajar (walau putus-putus), dia sangat telaten, bahkan beberapa kesempatan dia memberikan ilmunya secara cuma-cuma kepada beberapa anak muda yang saya dampigi. Tidak sampai disitu dia kemudian memberikan trik, memacu keberanianku untuk menaklukkan jiwa dan mengendari motor. Jujur saja kendaraan roda 2 ini sudah saya pelajari dari tahun 2007 tapi baru kemudian lancar tahun 2012 dan keberanian itu saya dapatkan dari dia (walau ada beberapa orang yang juga berjasa mengajariku).

Setelah itu, sekitar tahun 2013 saya divonis menderita Scoliosis. Saya sempat pergi melakukan therapy dan rekomendasi dokter untuk selalu berenang. Hal yang paling menakutkan dalam hidup saya saat itu hanya 3 hal, yaitu berbicara bahasa inggris, mengendari motor dan berenang. Hal pertama dan kedua sudah mampu saya tangani namun untuk yang terakhir belum pernah dicoba. Saya kemudian bercerita pada An tentang rekomendasi dokter, dan alhasil utunglah dia ternyata juga bisa memberikan hal yang saat itu sangat saya butuhkan. An kemudian selalu meluangkan hari libur kerjanya untuk mengajarkan saya berenang, dan Puji Tuhan tidak butuh waktu yang lama dia kemudian membuat saya menjadi pusat perhatian ketika sedang berenang. Dan hal ini sangat membantu. Bukan saja itu terkadang kebutuhan dari peralatan maupun perlengkapan untuk menunjang aktivitas yang saya lakukan selalu dia suport.

Semua yang saya alami bersama dia sungguh sangat membuat saya lebih mensyukuri keberadaan Tuhan. Karena saya rasa tanpa ada campur tangan Tuhan An tidak mungkin dihadiahkan kepada saya. Seperti yang selalu An katakan pada saya "Hidup cuma sekali dan terlalu singkat, apa yang akan dia pertanggungjawabkan pada Tuhan, jika ternyata tiba-tiba dia dipanggil Tuhan dan pada saat itu banyak hal yang belum ia lakukan untuk menyenangkan hati Tuhan" -itulah sebabnya mengapa ia senang melakukan kebaikan, seperti halnya yang ia lakukan pada persahabatan kami. Saya juga ingat beberapa pekan lalu, ada salah satu anak yang bercerita tentang kebaikan An padanya, saat itu ia sedang mengendarai motor untuk mencari penumpang (gojek), namun karena liat An dia kemudian berniat mengantar An dan disabut baik. Namun, sebelum pulang An mengajak dia makan ke beberapa tempat makan dan itu sangat membuat dia bahagia. Dan beberapa kisah lainnya yang dari orang berbeda, yang telah menunjukkan bahwa An memang orang yang istimewa.

Dalam hidup saya, setiap orang yang saya kenal, memiliki sosok yang berbeda-beda dan mereka masing-masing memiliki ruang khsusus dihati saya, termasuk An. Namun, saat ini yang ingin saya bagikan adalah betapa perjalanan kami tak ada putusnya. Perjalan sebuah persahabatan. An merupakan salah satu bukti dari kasih sayang Tuhan pada saya. Hadiah kekal yang sangat indah dan tak ternilai. Saya dan An selalu saling memberi dan menerima, walau terkadang rasanya saya yang paling sangat beruntung memiliki dia dan mendapatkannya cuma-cuma dari Tuhan.

Terimakasih Tuhan telah memberikan hadiah terindah yang sangat tak ternilai. Amin 😇

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...