Monday, February 22, 2021

"Bagi Kita"




Teruntuk seluruh kaum muda, entah Laki màupun wanita. Ingatlah bahwa banyak manusia yang menggunakan posisi dan jabatan mereka untuk kesenangan dirinya, tanpa memperhatikan posisimu.

Mereka bisa saja om atau tante mu. Mereka bisa saja guru atau pendamping mu. Mereka bisa saja senior atau junior organisasi. Mereka bisa saja pemuka agama atau pun tokoh masyarakat. Mereka bisa siapa saja...

Mereka berlaku baík padamu karena ada sesuatu yang di inginkan. Padahal, Manusia  yang baik tidak mungkin memanfaatkan situasi dan kedudukannya untuk memperdayai dirimu.

Awalnya hanya sebatas suka, setelah itu mengagumi lalu berlanjut ke jenjang yang lebih dari kata cukup. 

Percayalah, keputusan ada ditangan mu. Kamu bisa menolak. 

Tapi nyatanya, kamu berpikir bahwa kamu sudah terlanjur jalan dan jauh. Padahal jika diteruskan justru berdampak lebih parah. Sebaliknya jika diputuskan mungkin akan berdampak pada ketidak nyamanan mu saat ini, yaitu terancam dalam karir, organisasi, atau hal lainnya. Tapi, kamu lupa bahwa berhenti ketika kejadian itu terjadi justru menyelamatkan mu dari banyak hal yang pikir mu akan aman saja jika dilanjutkan. Kamu lupa tentang posisi keluarga, kamu lupa tentang karir dan masa depanmu, kamu lupa tentang sanksi sosial dari masyarakat bahkan Agama dan keyakinanmu pada Tuhan mu rela kamu nodai.

Ingatlah iblis selalu menawarkan yang nikmat dan membisikkan mu hal-hal toleransi yang menyesatkan.

Ingatlah sekali bermaksiat akan melahirkan jutaan siasat tuk melakukan milyaran maksiat lainnya...

Intinya terkadang kita tak sadar jika sedang diperdaya, untuk itu berhati-hatilah. Latihlah diri sejak dini untuk mengatakan tidak dan berani menolak apapun atau siapapun jika tak sesuai hati dan pikiranmu. Jangan pernah menawar untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan hati nuranimu.

Terimakasih,

Salam,

Thursday, February 11, 2021

Senyum Ku Menjadi Bumerang Bagiku!


"Foto & Inspirasi : Arum"

Kemarin hari begitu sedih, tertutup keceriaannya dengan kepulan awan hitam. Sama seperti Arin yang tertunduk kaku pada luapan kata yang dicerca oleh salah satu keluarga yang mengidolakan dirinya. Ia masih saja merenungkan kata demi kata yang membuatnya menelisik pribadinya sendiri. Apa yang salah dengannya? Ah, mungkin saja ia terlalu baik membalas senyum kepada ia yang sekilas berpapasan dengannya.

Arin memang gadis bersahaja yang senang bersahabat dan bergaul tanpa ada batas, kecuali melampaui akidah agama. Dirinya lebih senang membuka cakrawala persahabatan yang baginya menambah pengetahuan dan relasi. 

Kali ini, Arin sungguh terperangkap pada kebaikan yang dia bangun. Dia berpikir keras, tentang semua gerak-gerik, langkah, tutur dan perbuatannya. Setelah memakan waktu beberapa saat, dia akhirnya berada pada satu kesimpulan akhir. Bahwa berperilaku baik pada siapa saja tanpa memilah-milah memang baik adanya, namun tak dapat selalu memberi senyum kepada setiap insan apalagi lawan jenis. Karena dengan demikian, interpretasi dari sikap yang dilakukan justru dapat menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Arin pun tersenyum. Suara riuh yang melengking kemudian memecah senyumnya. Ganti gayamu Rin! Sahut sahabatnya yang sedari tadi mencoba mencari posisi terbaik untuk sesi pemotretan di sore itu... Arin pun melanjutkan aksinya bak selebgram papan atas...

Dalam hatinya dia berkata: "ternyata senyumanku dapat menjadi bumerang bagi diri ku sendiri"


Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...