Tuesday, November 26, 2019

Menanti Sang Misteri

Inspirasi & Gambar: Karel Sroyer
Sa bingung mo bilang apa,
Tapi senja semakin jelas terlihat menawan,
Ia bak kaca yang memberi hidup bayang mimpi,
Sa kemudian teringat kembali akan ko pu kesahajaan,
Yang berhias pada Senja de pu senyum,

Sio nyong ko terlalu indah untuk sa lupakan,

Sa lihat kembali bayang mimpi yang serupa nyata,
Tentang ko pu sosok yang seketika hadir memberi signal Tak biasa,
Ah cinta yang kini masih mencari jalan,
Cepat lah ko menampakkan diri,
Pada sa yang setia menanti,

Hari itu memang terlihat luar biasa,
Sa bangun dan mengatup sa pu tangan,
Sa menengadah ke langit pada wajah Tuhan,
Menyatakan tentang sa pu rasa pada pria yang tak biasa,

Sio nyong,
 ko jadi misteri,
dalam sa pu kisah cinta,
yang tak biasa,

Ketika dong bicara tentang rasa cinta yang begitu dahsyat,
Tersayatlah sa pada gelora temukan ko,
Walau harus lebih sering bersabar,
Memecah waktu membentengi kisah,
Sa ikhlas mencari n menanti,
Karena begitulah kunci akhir sebuah kesetiaan,


Wednesday, November 13, 2019

Aku Pencinta Sejati Mu,


Foto & Inspirasi: Okto Waka

Malam telah menyudahi waktunya di hari itu,
Masih saja mata ini terjaga,
Menatap binar fotomu,
Malah berlalu rasa ngantuk pergi,

Manusia terjaga pada rasa takut dan kekhawatiran,
Bumi terjaga pada gaung petir n gejolak iklim,
Mimpi terjaga pada alam nyata yang meniadakannya,
Dan aku terjaga pada rasa rindu n sayang padamu,

Ah,
Bila saja ku titipkan rasa itu sebentar saja,
Tentu sahutmu kan terdengar walau sesaat,

Ah,
Bila saja ku ikrar perjuangan tanpa patah arang,
Tentu genggaman mu masih ku pegang erat walau tak mampu lagi kau membalasnya,

Sungguh,
Misteri Sang Pencipta,
Aku mencintaimu dari kejauhan,
Walau tidak untuk kumiliki,
Setidaknya engkau ku abadikan dalam kenang n ingatanku,
Walau entah engkau sempat merasakannya atau kah tiada,

Aku Pencinta sejati mu'
yang tak menganggap balasan adalah harga mutlak rasaku,
Karena yang kurasa adalah rasa yang tak mampu ku lukis kan,
Dengan apa atau bagaimana besarnya rasa itu mendarah daging,

Aku Pecinta Sejati mu'!!!


Tuesday, November 05, 2019

Menantimu

Model & Inspirasi: Diah Sumampouw

Mengenalmu dalam untaian waktu yang panjang,
Lalu berpisah temukan jalan pribadi,
Misteri Tuhan menjadi nyata ketika jumpa kemudian hadir,
Sang waktu pun tersenyum memberi isyarat pada kebersamaan itu,

Malam dan siang kemudian membawa kita pada jumpa Sang Khalik,
Merajutlah kita dalam bingkai waktu,
Kemudian senyum mengumbar pada sapaan wajah,
Sesekali tersipu akan laku kita,

Sempat ku tertegun berpikir,
Inikah cinta yang sesungguhnya?
Ataukah rasaku hanyalah penghias warna harimu?
Mugkinkah yang kurasa juga hadir padamu?
Ataukah hanya sebagai penghibur dari kesesakan waktu yang berlalu,

Tanya terus menghantui ruang pikir,
Yang menyiksa telingaku,
bergaung pada setiap moment yang terlewatkan bersama,
Aku menginginkanmu,
Samakah rasa itu pada rongga hati dan jiwamu?

Ku' pijakkan kaki pada tekad diri,
Aku menanti bak' cemas tak pasti,
Dalam samar harap menyinggahi diri,
Rindu menjadi rasa yang hakiki,

Aku Menantimu...

By: Chichibetaubun.blogspot.com

Sunday, November 03, 2019

Siapakah Aku dan Engkau


Doc: pribadi-tarian Rahwana
Aku berdendang pada riak malam,
Dihujaninya aku dengan gulita dan binar bintang,

Aku bersyair pada bulan,
Dihiasinya cahaya purnama,
Yang melukiskan wajahmu pada bayang mimpi malam,

Ada apa gerangan rasa ini,
Telah hanyut dan menghilang aku dibuatnya,
Bak gelombang laut yang meruntuhkan kestabilan nahkoda kapal,
Aku terenyuh pada parasmu...
walau laku jadi tanya bagiku,

Kemudian kaca menjadi ruang refleksi,
Aku kah'  yang menjadi sorotan hidupku?
Atau sosokmu yang kunantikan menjadi nyata?
Aku menjadi tanya dalam jiwaku sendiri!
Siapakah aku dan engkau?

Saturday, November 02, 2019

Aku Tak Butuh Pen-Dikte

doc: English An Hour


Kita mampu berimaji tuk menggapai bintang 
atau 
bahkan menaklukan serigala kutub,
Namun,
Langkah kan' berjalan seturut langkah Tuhan menggiringi arah,
Pada kemeja dan senjata kehidupan yang tak enggan tuk dihindari,
Menuangkan cerita pada cangkir imaji menjadi realita,
Tak pelik menyisahkan derita,
Bahkan membawa pelangi pada debu yang mulai melekat diwajah,
Tawa kemudian lepas,
Memecah kaleng-kaleng rongsokan yang telah terkumpul,
Untuk dirupiahkan dan untuk mengisi prestasi pada sisi pincang sosok tangguh,
Kemudian ada yang tersenyum sinis,
Ada pula yang bernyanyi riang,
Sedang disisi lain... 
Tampak jelas gerak-gerik tubuh berlenggok,
Mempertontonkan jalanan tak beraspal...
Ah,' sudahlah,
Hari hampir gelap,
Walau kelam tak dapat dihindari,
Toh selalu ada cahaya pada waktunya,
Kamu tak harus berkata-kata padaku tentang siapa dia,
Karena diriku lebih paham tentang 'cara aku memandang dan bersikap!'
Aku tak butuh pendikte!

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...