Friday, June 16, 2017

Kehilangan


Saat sebuah piring selusin dipecahkan,
Satu demi satu akan tetcerai berai,
Dipinjamkan ataupun pecah,
Namun yang jelas tak lagi utuh...

Ada yang selalu akan kurang dalam hidup ini,
Ketika hari yang kita jalani tak lagi seperti biasanya,
Ketika waktu yang kita usaikan tak lagi usai,
Rasa itu hanya membekas dan semakin dalam,
Kehilangan....

Kau akan tahu rasanya,
Hingga dimana kau betul2 merasakannya,
Seseorang yang dekat denganmu,
Yang selalu menghiasi hari2 mu,
Tak lagi bisa bersama denganmu,
Tak lagi dapat mengukir senyuman n tawamu,
Tak lagi bisa membuatmu lengkap,
Saat itu lah kau akan menyadari arti Kehilangan...

Sungguh kau bisa menyatakan kuat dan sebagainya pada mereka yang kehilangan...
Tapi kau akan lebih paham,
Betapa sulit melalui itu semua,
Hingga kau betul2 merasakannya,
Kehilangan...

Aku bisa saja tersenyum dan tertawa,
Pada sosok2 yang aku jumpai,
Tapi aku tak bisa menghapus rasa itu,
Apalagi dikala aku menyendiri dan mengenangnya,
Air mata itu terus berderai,
Menerawang kembali semua yang dilalui,
Menyalahkan diri karena merasa belum memaksimalkan diri untuk kebahagiaannya,
Rasa itu semakin dalam dan kuat,
Kehilangan...

Bukan karena aku menginginkam hidup dalam bayang kepedihan,
Namun karena kebahagiaan yang terlalu indah diukir olehnya,
Hingga sulit aku percayai,
Hembusan nafas terakhirnya berada tepat di tanganku,
Rasanya masih jelas mengeluskan tangan pada rambut n kepalanya,
Masih mencium keningnya,
Masih mendendangkan lagu rohani untuknya,
Namun dalam sekejap semuanya sirna begitu saja,
Ia tak lagi disisiku,
Kehilangan...
Hanya Tuhan yang tahu seberapa besar aku harus berjuang untuk ini,
Berjuang mengikhlaskan kepergiaannya,
Berjuang untuk melapangkan jalannya,
Berjuang untuk melihatnya tersenyum indah,
Kehilangan...

Sungguh begitu dalam dan sangat meruntuhkan duniaku...

Thursday, June 15, 2017

Mengenangmu

Bulan Agustus 2008,
Masih lekang di ingatanku kehadiran mu bersama 2 orang saudaramu,
Awal yang sulit saat menaklukkan hatimu,
Namun membutuhkan waktu yang singkat...
Dengan tanganku sendiri aku mengasuh kalian diawal keterlibatanku pada lembaga yang membesarkan kalian,
Aku tak kerepotan karena pada dasarnya kalian anak2 yang pintar...
Sosok mu begitu berbeda,
Selalu menghibur dengan kepolosan mu,
Namun tegas dengan apa yang kau ingini ataupun tidak engkau ingini...
Memandikan, makan bersama dan bahkan kita sering tidur bersama...
Waktuku pun semakin singkat bersama kalian,
Disaat penempatan tugas yang berbeda padaku...
Aku hanya kemudian bisa meluangkan sedikit waktu...
Saat Desember tahun kemarin,
Ketika aku sedang berlibur, dering sms menyapa hp ku dimalam hari...
Pesan singkat dari Bapak tentang sakitmu...
Aku bersedih dan menangis, namun aku kemudian mendoakan kesehatanmu...
Tuhan pun mendengarkan doa ku...
Saat kepulangan ku...
Aku kemudian menjengukmu...
Engkau meminta agar orang tua asuh yang lama kembali...
Sekalipun kau menyayangi keduanya...
Dengan tekad yang bulat,
Aku menanggung semua resiko,
Kuperjuangkan semua harapanmu,
Sungguh tidak mudah, namun akhirnya berhasil...
Ingatkah kau saat aku berkunjung dibulan kedua dari tahun ini???
Kau begitu lemah, saat itu aku sedang sibuk. Tpi aku kemudian membawamu untuk diperiksa ke rumah sakit. Ternyata kondisimu memang sedang menurun...
Aku dengan setia mendampingi mu...
Bahkan disaat2 aku sedang tak berdaya, aku berjuang untuk mendampingimu...
Tuhan memang berkata lain...
Kini kau telah tiada,
Kepergianmu sungguh membuat kami terpukul.
Aku secara pribadi sangat tak berdaya, bagaimana tidak, kau pergi tepat ditanganku...
Dua malam aku mendampingimu tanpa tidur, menyanyikan lagu2 rohani untuk mu...
Aku masih berharap Tuhan memberikan mujizat untuk mu...
Anak ku tersayang.
Sekalipun usia mu masih belia, tapi kamu adalah sosok yang kritis, penghibur dan bijak.
Kau tahu, terkadang aku masih tak percaya...
Aku berjuang untuk ikhlas melepaskanmu...
Hingga saat dimana aku menuliskan tulisan ini.
Aku mendoakan agar kau bahagia di sisi Bapa di Sorga.
Aku berdoa agar aku dapat melihat senyumanmu...
Seperti aku yang selalu tertawa melihat tingkahmu, caramu menatap sambil berpikir. Caramu bertanya dan mengkritisi...
Aku merindukan semuanya...
Rasanya ada yang selalu kurang...
Mungkin memang benar kata orang, kamu terlalu lelah berjuang sayang.
Hingga Tuhan memanggilmu untuk mengangkat semua deritamu...
Seandainya saja aku bisa berjuang untuk membuatmu lebih bahagia disaat2 terakhirmu...
Pasti airmatamu tak perlu menetes...
Maafkan aku sayang...
Berisirahatlah dengan tenang.
Ingatkanlah aku untuk selalu mendoakan keabadianmu di sana...

Amin 😇🙏
😘😘😘😘😘😘😘😘😘


Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...