Wednesday, June 01, 2016

Hujan

Deraiannya meniadakan kegersangan tanah,
Gerimisnya pun basahi sedikit demi sedikit kelam dalam pusara kepahitan,
Basah bukan karena permainan dari kelopak awan yang bermuram durja,
Namun demikianlah undangan alam padanya,

Hujan,
Saat dimana kepedihan seolah tertutupi,
Pun mampu memuaskan dahaga,
Walau tek sedikit yang terbuai,
Dalam pedih jiwa yang meronta-ronta,


Hujan,
Kadang jiwa ingin terlelap dalam kesejukkanya,
Hingga diri enggan beranjak dari kasur impian,
Ketidakhadirnnya meresahkan jiwa yang membutuhkannya,
Namun, jika ia hadir dengan kelebihannya,
Banyak jiwapun yang kan tergenang oleh letupan airnya,

Hujan,
Terkadang aku pun menyatu bersamanya,
Deraian air mata berbaur mengikuti alirannya,
Luka batinku pun dibalut dengan dinginnya yang mencekam,
Hingga larut bersama kepedihan,
Namun,
Sejuknya menyadarkanku,
Tentang arti dimana aku berpijak,
Bahwa setiap kejadiaan ada saat dan masanya.

Salam,

RASA KU




Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu mengerti tentang keadaan ini, tentang perasaan ini, tentang caraku mencintaimu,
Kenapa harus melukaiku dengan cara yang tak bisa aku paham,
Dengan tindakan yang tak membuatku merasa diperjuangkan dan tak berarti untukmu,
Berapa banyak lagi kata yang harus kujelaskan tuk melukiskan keadaanku
Pahamkah kau bagaimana aku harus berjuang untuk terlihat tegar didepan orang-orang yang mencemoh tentang kesendirianku
Dapatkah kau ikut merasakan sakitnya hati ketika memiliki cinta yang tak dapat dipamerkan dan ditunjukkan kepada siapapun
Sakit sayang sungguh sakit ini harus kujalani,
Terasa berat jika semua harus kuperjuangkan sendiri,
Melepaskanmu tak mungkin bagiku, karena menyiksa jiwa, batin dan pikiranku,
Namun, mempertahankanmu juga sakan meracuni kehidupan ku,
Bagaimana sayang, apa yang harus aku lakukan,
Perjuangan apa yang harus aku nyatakan dalam hubungan ini,
Apakah aku harus menyerah dan menerima mereka yang menantiku dengan cinta tanpa harus aku balas?
Rasa ini begitu besar dan dalam hingga menariknya pu aku sulit dan tak mampu,
Aku bingung dengan keadaan ini, sperti memakan buah simalakama,
Aku tak mampu bergerak tuk mengambil keputusan apapun,
Aku lelah dan aku cape,
 Lelah dengan semuanya, cape menjalani segalanya,
Aku tahu ini tak boleh aku lakukan, karena sama saja aku tak mempercayai Tuhan ku,
Namun aku tetap masih memiliki kebingungan ini,
Hingga saat dimana aku menuliskan semuanya,
Aku masih bingung...,

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...