Tuesday, April 30, 2013

Aku Penyambung Senyuman Pasangan Sahabatku

Sabtu sore kami berjalan bersama. Aku dan adik2ku menjelajahi kota Timika. Sepulang dari sana kami berbaring di ruang tamu. Aku dan adik qu berbaring di lantai (terasa tubuh kami tak sehat).

Bercerita bersama sambil bergurau, membuat tubuh menjadi lebih baik. Malam ini seperti malam-malam kemarin. Ceita kami berempat ditemani dengan kopi + gorengan. Hahaha, menu wajib pelengkap cerita.

Tak terasa malam itu waktu menunjukkan pukul 09.30. Ada salah satu sahabat dan adik yang memanggilku.Kami bercerita di tepi kantor. Cerita itu semaki mendalam, karena trernyata ia memiliki masalah serius dengan wanitanya yang disebut sebagai istri (namun mereka belum menikah_hanya tinggal satu atap).

Rumit benar masalahnya. Berbincang terus-menerus, hingga akhirnya ia memintaku untuk datang ke rumahnya dan mencoba berbicara bersama sang istri. Dengan doa di Hatiku aku mulai melangkahkan kakiku bersamanya.

Tibalah kami dirumahnya... pembicaraan yang kaku, sangat membuatku gusar... wow untuk mencairkan suasana aku butuh sekitar satu jam.... Mencoba memahami mereka lagi dari awal, mencoba masuk dalam pikiran si wanita maupun si pria. Sangat sulit dan tidak instan, butuh perjuangan dan pemikiran yang ekstra. Namun, ku tetapkan dalam hati bahwa Tuhan menyertaiku hingga berada diantara mereka. Maka, apapun yang aku lakukan maupun katakan kepada mereka dua, adalah jawaban dari Tuhan.

Walau sedikit lambat, namun berjalan dengan baik. Di akhir nasihatku atau mungkin lebih tepat dikatakan sebagai arahan langkah mereka untuk berdamai. Yah, ini seperti meminta mereka terlebih dahulu untuk berdamai dengan diri sendiri. Karena, ketika mereka berdamai dengan diri sendiri otomatis dengan sendirinya keegoisan mereka tersingkirkan. Sehingga pembicaraan lain lebih mudah untuk bernegosiasi. Hahaha,,, menutu pembicaraanku, aku meminta untuk mematikan lampu, agar konsentrasi kami lebih terarah dengan doa yang ingin ku utarakan. Aku kemudian mengajak mereka berdoa dalam lingkaran yang kami bertiga buat dengan saling memegang tangan kami. Dengan Doa dan lagu kuhaturkan permohonan dan ungkapanku kepada Tuhan tentang masalah yang tengah mereka hadapi. Usai formasi itu, aku memberikan mereka waktu untuk kemudian berbicang-bincang sendiri. Meninggalkan mereka berdua dalam ruangan. Kemudian setelah itu aku tak bertanya apa dan bagaimana akhirnya keputusan mereka.
Diakhir pembicaraan, aku katakan kepada mereka, bahwa jika kalian memutuskan untuk berpisah sebaiknya perpisahan itu diiklaskan, jangan dengan emosi karena akan berdampak kpd kehidupan kalian. Dan jika memutuskan untuk kembali bersama, sadarilah bahwa tidak ada manusia yang sempurna dalam hidup ini. Sehingga kita harus bisa menerima setiap kelebihan dan kelemahan dari pasangan kita. Jika kita tau sifatnya seperti itu maka komunikasi yang terbangun harusnya dipertimbangkan. Anggaplah dalam hidup ini bahwa salah satu diantara kita akan pergi terlebih dahulu, maka jangan pernah berpisah tanpa senyuman dan kebahagiaan karena itu akan membuat kita menyesal seumur hidup kita.
Akhirnya malampun berlalu, pagi yang cerah menghantarkan kehidupan mereka dengan lembaran baru. Aku tak perlu bertanya, hanya dapat menyaksikan semuanya akan baik2 saja. Kusampaikan kepada Tuhan, tentang apa yang telah aku lakukan di malam itu.

"Aku Penyambung Senyuman Pasangan Sahabatku"

Semoga bermanfaat........

CHICHI_CERITA_CINTA-KASIH: Berdamai Dengan Keangkuhan Diri Sendiri (2)

CHICHI_CERITA_CINTA-KASIH: Berdamai Dengan Keangkuhan Diri Sendiri (2)

Berdamai Dengan Keangkuhan Diri Sendiri (2)

sambungan cerita adik qu'

Inilah kisah berikutnya...
Dia kembali padaku di malam itu. Kisah ceritanya diuraikan kembali.
Aku bahagia sekali, tak kusangka ia kembali padaku dan menceritakan semua kisah itu kembali. Menguatkan semua harapanku dengan kebahagiaan yang tak terhingga.
Akhirnya ia melakukan semua nasehat yang aku berikan padanya. Mejawab semua kegelisahan hatiku.
Dengan senyuman kebahagiaan, ia menatap wajahku dan menjelaskan semua kronologis cerita kebahagiaan yang terurai bersama ibunya.
Kata terimakasih terucap dari bibirnya kepadaku.
Kaka terimakasih untuk semua nasehatmu, aku bersyukur bahwa aku bisa melewati malam itu bersama mama. Ternyata kata-kata Kaka tepat sekali, bahwa mama sedang menungguku dan berusaha untuk melangkah bersama ku.
Langkah kakiku tepat sekali kembali ke rumah dan membicarakan semuanya bersama mama. Sekarang aku hanya perlu menjaga semua komitmen dan semangat hidupku untuk bisa melakukan dan memantapkan semuanya dengan perlu kebijaksanaan.
Akhir katanya padaku,
Kaka, bantu aku dengan doa-doamu... agar aku tetap tegar melalui semuanya.

Menutup pembicaraan kami, kuberikan pelukan hangat dengan sapaan kata-kataku. Bahwa apa yang ia putuskan saat ini akan menentukan langkah hidupnya nanti.

Senyuman hangat mengahntarkan perpisahan kami.

Kini malam terasa gelap, aku kembali keruang tidurku. Kebiasaan malam yang selalu kulakukan sebelum tidur, ialah membersihkan muka dan gigiku lalu merapikan diriku dan mengucap syukur dan harapan melalui doaku di malam hari kepada sang Bapa di Surga...

Selamat berjuang kawan mudaku...
Bahwa, langkah awal hidup ini adalah dengan berdamai dengan keangkuhan diri sendiri, kamu dapat melakukan semua apa yang ingin kau taklukkan dalam hidupmu.

Saturday, April 06, 2013

Berdamai Dengan Keangkuhan Diri Sendiri

Ia adalah salah satu adik sekaligus anak bimbinganku.

Tiga hari yang lalu ia datang ke tempatku, awalnya aku hanya berpikir kunjungan yang biasa. Tapi, siapa sangka jika Tuhan mengantarkan dia kepadaku, karena ternyata dirinya tengah menghadapi masalah besar dalam hidupnya.

Ia anak yang ganteng, baik, pintar dan smart. Aku menyapanya sepertia biasa, aku menyapa anak2 yang selalu kurindukan, menanyakan kabar dan keadaannya.

Awalnya semua berjalan dengan lancar, tapi ia tidak berani menatapku seperti biasanya. Sesekali dalam perbincangan kami, ia terus menerus menundukkan kepala dan melontarkan sedikit demi sedikit kata-kata kesedihan dan masalah yang tengah ia hadapi.

Aku pun menyambutnya, menggali setiap kata-kata yang ia lontarkan, tentunya juga sambil memperhatikan mimik wajahnya.

Merasakan semua kekecewaan, kepedihan dan keluh kesahnya dalam kehidupan, tepatnya dalam masalah pribadi yang ia hadapi.

Sungguh, bukan hal yang mudah, karena aku harus membangkitkan kepercayaan dirinya dan motivasi hidupnya. Kami bergelut dalam waktu sekitar tiga jam lebih. Selama itu aku berusaha, meyakinkan dirinya untuk "Berdamai dengan Keangkuhan Dirinya Sendri".

Bukan hal yang mudah, namun kepercayaannya padaku membuat semuanya jadi lebih muda.

Aku mengatakan padanya bahwa keputusannya untuk melanjutkan sekolah dengan cara menaruh diri diposisi yang terkebelakang dan tidak mau mengejar pendidikan adalah hal yang sangat2 salah. Bahwa, kekecewaannya pada orang tuanya, tidak membenarkan dia untuk memilih jalan yang salah. Karena itu hanya akan membuat dia terpuruk. Karena sesungguhnya, dia yang menjalani hidup ini, dia yang berhak memutuskan perjalanan hidupnya, dia yang akan merasakan kepahitan maupun manisnya perjalanan yang ia lalui dan bukan orang tuanya.

Aku mengatakan pada dia, jika ayahmu telah memutuskan pergi meninggalkan kalian, itu pasti ada alasan. Apalagi kondisi terakhir keluarganya berantakkan sebelum ayahnya pergi meninggalkan mereka. Namun, kukatakan padanya dan kuteggaskan bahwa itu adalah urusan orang tua, dan jangan tanyakan mengapa dan kenapa. Aku tahu bahwa dia terpukul dengan situasi itu., dan ku katakan sekali lagi padanya bahwa; Jika, kau telah kehilangan ayahmu tanpa alasan yang jelas, maka jagalah apa yang engkau miliki saat ini, yaitu ibu dan adik2mu. Kau adalah anak tertua, maka secara otomatis kau sebagai pelindung keluarga ketika ayahmu tidak lagi bersama dengan kalian. Aku, terus menerus memacu dia dengan semua ungkapan, perhatian dan contoh2 kehidupan.

Terakhir pembicaraan kami, kukatakan pada dia; Kau harus pulang malam ini ke rumahmu, (Jangan lagi, bermalam di rumah teman atau semacamnya). Pulanglah kerumahmu, karena saat ini ibumu terluka dan dia membutuhkan dirimu. Katakan padanya bahwa kau menyayangi dan mencintainya. Bahwa kau ingin berjuang bersama dia.

Akhirnya dia bersedia, namun menutup pembicaraan kami, kukatakan padanya agar esok kembali lagi padaku dan mengatakan/menceritakan apa yang telah ia bicarakan bersama ibunya.

Bersambung............................

Wednesday, April 03, 2013

KARNA AKU PERCAYA DIA HIDUP AGAR AKU DIBERKATI

oleh Lien Tamnge-Maloali (Catatan) pada 1 April 2013 pukul 11:17


Suatu pagi aku bersiap-siap hendak ke kantor...
Aku memegang 2 tas sekaligus yang satu isinya notebook dan
barang-barang yang kecil2, dan yang satu nya berisi bermacam-macam
kebutuhan mulai dari kabel sampai ke gunting kuku..

ambil mengangkat aku menimbangnya, "hmmm berat juga.." kataku dalam hati
tiba-tiba di belakangku ada yang berkata "mari sa bawa..."
tanpa menoleh, aku menyerahkan tas-tas ku.. " toloong eee"
Aku masuk kembali ke kamar dan mengambil anting-anting,
lalu ku pakai... "saya jalan ke kantor...!!!!"
terdengar jawaban "yooo... hati-hati di jalan", lalu aku menyahut "yooooo"

Mobil ku buka dengan kunci "cuit..cuit..", aku buka pintunya dan masuk,
sambil membenarkan dudukku di belakang stir, aku melirik, ke kursi depan
di sampingku... "hmmm... siapa yang bawa tas-tas ini eee???
Sambil star mesin..., tadi saya buka pintu dengan kunci,
artrinya mobil terkunci, dan kunci sedari tadi saya pegang...
Tapi...., tak ada waktu untuk berpikir ... mesin sudah cukup panas untuk jalan

----------------------------------------------------------------

Suatu hari aku berdiri di statiun Kereta Frankfurt...
ini adalah pertama kali aku ke Jerman, tidak ada yang menjemput
dan aku harus naik kereta api untuk ke Koln, lalu selanjutnya ke Bonn (Gotties),
dengan perasaan was-was, aku berdiri di sana...
ribuan pertanyaan timbul dalam hati
"ini jalur yang benar kah???"
"sa su berdiri di tempat yang benar kah?"
"mengapa tidak ada yang antriii...????"
saya coba melihat-lihat sambil mencari-cari tanda, tapi saya tidak dapat
saya kembali lagi ke Informasi (ada 3 kali saya kembali ke informasi),
dan jawabannya sama "betul bu, peron 6, kereta ke Koln.

Masih belum tenang....,
Tiba-tiba datang seorang lelaki, kira antara 30 tahunan,
langsung berdiri di depan saya, dan bertanya begini, "Koln?"
"Yes, Koln..." jawab saya, sambil senyum dia, berkata lagi
"train will come in a minute, so stand behind me"
tanpa berpikir saya ikut saja. Sepintas saya merasa ngeri,
ini orang baik kah... orang jahat... tapi saya tepis..
Sesekali laki-laki itu menoleh ke saya, matanya indah dan
wajahnya seperti saya pernah kenal,
bintang film kah???, aaach what ever....

Kereta tiba, dan dalam sekejab penumpang semua berkumpul,
dan saya berdiri tepat di belakang pria itu...
Begitu dia naik..., dia menolong saya, menaikkan kopor saya juga
dalam hati "trimakasih TUHAN, KAU kirimkan aku malaikatmu"

Saking padatnya kereta, kami berdiri berjejal-jejal di dekat pintu,
kereta macam ruang hotel.. kursinya terlihat, macam hotel... nyaman skali
tapi karna jam orang ke kantor, jadi padat skali, yang duiluan yang dapat duduk,
Saya mulai ingat ticket, sambil mencari-cari, pria itu seperti tahu, berkata
"don't worry about ticket", jadi saya senyum dan berdiri... sekitar 1 setengah jam
ternyata pria itu tidak turun di Koln, tapi di stasion sebelumnya, dan dia berpesan
"next station is Koln, bye....", saya bilang "thank yu so much, God bless you .. bye.."
Saat itu kereta berhenti dan dia turun di sana sambil tersenyum...

----------------------------------------------------------------

Suatu hari sepulang kantor di Jakarta, aku mengambil angkot P-20
maklum uang taxi meti jadi naik angkot saja, sampai ditengah perjalanan
naik satu anak muda papua, karna kenal saya tegur "hai dek mo ke mana..???"
"kak mo cari uang, maitua pu bapa meninggal, di jayapura.. jadi maitua
harus berangkat dgn pesawat malam ini"
Dalam tasku ada uang, Rp 3,500,000 (hmmm aneh juga kenapa saya tidak naik taxi yaah...???), uang dari suamiku... kemarin malam menang togel (hehehe), tanpa pikir panjang aku ambil uang itu dan ku kasihkan ke dia, sambil aku menyerahkan 4000 perak ke kenek, untuk bayar kami dua punya ongkos angkot
"ayoo turn sudah dan pergi beli ticket" saya bilang ke adik itu dan diapun turun segera...

Tiba di Senen Atrium, saya harus naik lagi angkot lain, M-12 ke Gunung Sahari, rumah ku,
kebiasaan menyiapkan uang sebelum naik angkut, membuat say mulai mencari uang receh Rp 2,000
bongkar sini sana ... sambil putar otak.... ternyata tidak ada uang coin sekalipun,
dalam dasar tas, saku2 kecil2, dalam saku celana panjang, dan juga dalam dompet...
Whadhuuuuh.....!!!!!  terpaksa saya jalan kaki, sejauh 10km, untung sudah malam
agak-agak takut juga sih..., tapi saya jalan saja.....  Singkat crita sampe di rumah, kringatan bae-bae
semua orang rumah tanya, lhoooo mama dari mana??? olah raga kah???,
jadi saya crita pegnalaman saya tadi, suami saya berkata "bah, jadi ko kasih uang itu smua...??",
saya jawab "iyooo sa kasih, abis saya pikir de lebih perlu..", "dan skarang tong makan angin smua...??" kata suami saya, saya senyum sambil bilang "nanti TUHAN tolong",
suami saya bilang ...."eeeeeeeeh enak saja seh, orang lain yang dapat baru kasih ke orang lain lagi"
kecut juga sih, tapi saya tetap yakin nanti TUHAN menolong kami.

Sejam kemudian, suamiku bilang "dooh sa mo pasang tapi, uang juga trada", dan saya teringat
satu celana kantor yang masih tergantung dibelakang pintu, saya ambil tanpa harapan sih,
sambil memasukkan tangan ke dalam salah satu sakunya, hmmm tidak ada sebelahnya, eeeh ada kertas
dan dari rasanya ini uang, saya cabut dan itu Rp 20,000 tersisa
Saya berikan ke suami saya.... tanpa bicara banyak lagi dia pergi malam sekitar jam 22:00

Kira-kira jam 01:15, dini hari dia kembali, kami smua sudah tidur..., saya terbangun karna pintu dibuka, dan bunyi kertas kresek... melirik ke pintu, ditangan suamiku ada 3 kantong kresek penuh-penuh....
"ayooo bangun, makan-makan..., sambil kami makan, dia serahkan lagi uang Rp 3,500,000
Jadi saya bilang "bapa dapat lagi..??", suamiku senyum2 saja.....

----------------------------------------------------------------

Ketika anak laki-lakiku masih sekolah di SMK-III Jayapura, mereka harus naik angkot karna tempat tinggal kami jauh dan anak-anak SMK-III yang tinggal di rumahku ada 5 orang..., pagi saat doa pagi anak-anak bilang, "mama, torangpunya uang taxi sampai hari ini saja... besok sudah trada lagi" dan kita berdoa pagi.
Mereka ke sekolah aku juga ke kantor, waktu start mobil, aku berpikir, "TUHAN ANAK2 itu tidak ada uang taxi lagi dan dalam seminggu sampai akhir bulan ini, mereka butuh RP 20,000.  dan saya mulai berdoa Bapa Kami, sampai di kantor.... Amien.
Sesudah itu saya bekerja sebagaimana biasa tanpa beban, kantor saya tidak memberikan cash advance, jadi saya tidak bisa pinjam dari kantor.  Siang hari setelah makan siang... dan saat itu saya lupa semua beban saya... saya dengar telepon berdering, lalu saya ke depan dan mengangkatnya, sambil berbicara, saya merasa sendal jepit saya menginjak sesuatu seperti permen karet kah??? (pokoknya ada yang nempel di tapat sendal), lalu saya mengebas kaki kiri saya... askali dua kali, dan langsung dari bawah sendal jepit saya itu, terlempar 2 lembar uang 10,000an masih baru dan berbau harum.  sayapun bertanya ke semua oran sampai ke kasir kantor dan memberikan pengumuman di papan tulis, siapa tahu ada yang terjatuh uang 20,000 yang terdiri dari 10,000an.
Tapi, hari itu dari sekitar hampir 20 orang di kantor itu, tidak ada yang punya uang 10,000an kalau ada cuma satu dan yang ada lembaran 20,000an.  Salah satu teman (Agustina) bilang "ach kk mungkin kk ada berdoa minta uang kah? itu kk punya uang sudah", saya lalu teringat permintaan saya tadi untuk Rp 20,000 uang angkot anak2 saya selama semingu.....

Masih banyak lagi.... cerita-cerita mujizat..... karna DIA baik dan karna aku percaya DIA MATI UTK AKU HIDUP, DAN DIA HIDUP AGAR AKU TIDAK MATI DAN DIBERKATI SELALU

HAPPY EASTER
Lien Maloali
01April 2013

Tuesday, April 02, 2013

"Menari Di Udara"


Hari ini aku menceritakan kisah malam kemarin (01 April 2013, Pkl. 09.00-10.00 PM), malam yang luar biasa.

Malam yang hampir berlalu, menghantarkan ku pada perjalanan menjadi sosok terpercaya bagi adik-adik qu' yang duduk di bangku sekolah Tkt. SLTP dan SLTA. Yah mereka 3 gadis remaja yang sedang bingung memutuskan "mau dibawa ke mana kelanjutan pendidikan ku" (mereka).

Semua berawal dari BBM. Saling melemparkan kata-kata, hingga menghantarkan aku menjenguk mereka. Awalnya hanya untuk bersenda gurau dan mencicipi kue buatan ibunda mereka. Siapa sangka ternyata mereka sedang menantikan kehadiran ku.
Kedatangan ku tidak sia-sia, dengan perbincangan yang terus berkembang, mereka semakin leluasa menceritakan kebimbangan yang sedang melanda hati mereka. “Bingung', ketika lulus SMP harus melangkah kemana?”. “Mau ke luar Timika/Papua, masih sulit pisah sama mama dan papa. “Tak ingin menetap di Timika/Papua, tapi bingung masuk di Sekolah yang mana”. Bukan itu saja, belum siap menjadi leader/pemimpin (karena pemalu) adalah masalah utama yang ditemuai. OMG" (Oh My God), bisa seperti itu???. Tapi, aku tak kaget dan heran, karena bukan sedikit pengalamanku menemui hal aneh seperti itu.

Aku pun bercerita kepada mereka, mencoba membuka pemahaman mereka tentang dunia yang luas ini. Mencoba membawa pemahaman mereka keluar dari pengotakan pikiran yang sempit layaknya berpikir primitif.

Aku tidak bisa mengatakan itu berhasil atau tidak. Tapi, yang aku tahu dengan jelas, bahwa rasa percaya diri mereka telah bangkit bersama dengan semangat yang membara untuk mencoba apa yang telah kuutarakan. Dan perasaan yang kurasakan itu sangat luar biasa, tidak bisa dikatakan atau dilukiskan dengan bentuk atau cara apapun.

KESIMPULAN MALAM INI,
Mereka bertiga telah berhasil membuatku "Menari Diudara" karena kebahagiaan yang mereka rasakan dengan memperjuangkan masa depan mereka, telah membuatku menyadari bahwa aku sangat berarti bagi setiap orang yang membutuhkan bantuan ku. Dengan begitu, aku akan terus bersukacita karena telah dipakai Tuhan untuk terus melayani sesamaku yang membutuhkan bantuanku dengan cara yang bermacam-macam.

Salam Kasih dari Ku.

PESAN:

*  Kau harus tetap percaya bahwa kau dapat menjadi orang yang sangat luar biasa ketika kau bisa menghargai dirimu sendiri sehingga orang lain akan menghargai engkau. 
-       Jika kau memberi harga Rp.1000,- pada dirimu, maka orang lainpun akan menilai hal yang sama bahkan bisa lebih murah dari harga yang engkau tawarkan. Namun, jika kau memberi harga pd dirimu 1000 kali lipat atau 10.000 kali lipat bahkan lebih dari harga itu, maka orang lain akan menhargai demikian bahkan lebih dari apa yang engkau bayangkan.
-       Jadi, tetap semangat dalam hidup ini. Karena, hidup adalah pilihan, hanya bagaimana kita bisa menentukan arah yang harus kita lalui dengan segala konsekuensi yang akan berlaku.

*        Saranku untuk lanjutan pendidikan mu:
1)  Jika, ingin melanjutkan sekolah ke tingkat berikutnya, sadari terlebih dahulu dimana minat dan bakatmu dalam sebuh bidang studi.
2)   Dalam memilih sekolah kamu harus lebih selektif, jangan hanya ikut teman atau karena orang tua. Jika langkah 1) telah kamu penuhi, maka sebaiknya lihat apakah sekolah atau kuliah yang akan kamu tekuni adalah sekolah/universitas yang bermutu dan berkualitas? Jangan takut akan persaingan, karena kita akan menjadi lebih tangguh dan mampu ketika kita dapat memampukan diri dan menyatakan diri untuk siap bersaing.

GOOD LUCK!

Monday, April 01, 2013

SAHABAT

oleh Chichi Betaubun (Catatan) pada 11 Oktober 2010 pukul 16:50
Desiran hidup begitu kuat,
Aku terhempas dan tak berdaya,
Engkau hadir menawarkan senyum,
Aku bimbang apakah nyata,

Namun kehadirmanmu tak pernah lekat dariku,
Seberapa besar cobaan datang,
Kau menopangku dengan penuh ikhlas,
Aku acuh kau tetap tegar,

Ragu dan tanya selalu hadir,
Apakah benar kau yang ada untukku,
Aku takut menyambut senyuman dan ketegaranmu,
Karena pernah ku terluka oleh seorang sahabat,

Sungguh semakin hari kau begitu kuat,
Hadapi semua keangkuhan dan kemurkaanku,
Aku terpukul kala cintamu begitu kuat untukku,
Tanya iitu datang sungguhkah engkau sahabat???

Tersadar aku terbangun dari lamunan,
Engkau tek pernah tinggalkanku dikala sepi melanda,
Aku tersadar kau tawar cinta dan sejuta senyman serta kasih,
Aku bahagia karena kau aku bangkit

Sahabat itu pantas untukmu,
Sungguh arti dan makna itu ada dalam jiwamu,
Engkau sadarkanku tentang arti sahabat,
Dan engkau adalah sahabat terbaikku.............
-salam-

PERISAI HATI

oleh Chichi Betaubun (Catatan) pada 11 Oktober 2010 pukul 13:48
Kutuang kata demi kata,
Kurangkai kalimat menjadi bait,
Kuhias jiwa nan syahdu,
Kuingin engkau tak jauh dariku.

Kau perisai hati,
Pelindung dalam kebimbanganku,
Penyemangat dalam kepenatanku,
Tetap disisi ku perisai Hatiku.

Kugores lembaran kanvas,
Kuhiasi dengan warna indah,
Kubingkai dengan penuh cinta,
Wajah mu terlukis di atasnya juga di hati dan jiwaku.

Kau perisai hati,
Nafas dalam hidupku,
Nilai dalam sikapku,
Tetap dampingi aku dalam segala waktu.

Kau perisai Hatiku,
Biarkan Tuhan yang kan merampungkan
Dan menyempurnakan cinta kita...........
     -salam-
"Perisai Hatiku"

Benalu Hidupku

oleh Chichi Betaubun (Catatan) pada 12 Oktober 2010 pukul 18:11

Engkau benalu hidupku,
Merusak jiwa ragaku,
Mengusik kebahagiaanku,
Pergilah engkau jauh dari hidupku.

Engkau benalu hidupku,
Mengapa kebahagiaanmu merusak ketenangan jiwaku,
Apa salahku kau rusak dan merampas semuanya dari ku.

Engkau benalu hidupku,
Bisakah kau jauh dariku,
Kuharap dan kumohon,
Tenanglah mencari solusi kebahagiaanmu.

Engkau benalu hidupku,
Kudoakan kau temukan jatidiri mu,
Engkau benalu hidupku,
Bahagialah dengan cara yang terbaik dan positif. Amin.

-salam-

Nyanyian Hati_Mei & Oktober 2011

Kebingungan dan bimbang hadir menyapa,
Terhempas dengan perkataan,
Siapa yg harus kupercaya,
Ragupun hadir menyayat keresahan,
Tuhan.....
Beri petunjuk Mu,
Biarkan jiwaku tetap tenang.....
Biarkan pikiranku tetap jernih....
Jangan biarkan emosi dan egoku,
Mengalahkan cintah kasihku.....
Karena ku percaya didalam Engkau,
Cinta kasihku kan terus bertumbuh.......
Dan jawaban dari kebenaran itu akan hadir........
Chichi Betaubun, 25 Oktober 2011
Aku mencintaiMu dengan segenap Hati & Jiwaku..
Seperti mentari yang terus bersinar,
Seperti bulan & bintang yg selalu terangi malam,
Tak lekang dihapus waktu....
Aku mencintaiMU dengan seluruh keindahan & keburukanmu,
Seperti kehidupan yang tak pernah bertanya pada waktu,
Seperti Sungai yang terus mengalir......
Aku Mencintai MU....... (^_^)

Agustus Kelabu Ku


Ibu q, pergi meninggalkan qu saat aq masih bayi
Aq bangga menjadi anaknya,
Karena kenangan yang ia tinggalkan adalah kebaikan bagi sesamanya..

Tapi., aq tak mengenal wajahnya..
Namun aq tahu bahwa iya sangat menyayangi q..
Iya pergi karena Over Dosis obat...
Dia pergi meninggalkan luka bagi anak-anaknya..

Tapi, aq tak'kan sama..
Karena aq akan pergi lebih dulu
Sebelum saat aq memiliki keluarga dari
Pria yang q' sayangi dan anak-anak yang q' kandung &q' lahirkan....

Jika saat itu tiba..
Maafkan aq'...
Maafkan semua kesalahan qu
Pada semua orang-orang yang pernah dan telah mengenal qu...
Maafkan aq'....

Catatan Hati-November Kelabu II

  1. Mengapa dulu semuanya terasa indah
    Kini semuanya terasa menyakitkan
    Kau terus-menerus goreskan luka dalam hidupku
    Jangan Salahkan aku ketika aku telah bisa menggantikan cintamu dgn cinta yg lain
    Jika kutemukan nanti,
    Aku akan mencintai dia melebihi cintaku padamu
    Akan kubuat dia menjadi raja di dalam kehidupan, Hati dan Jiwaku

    #Janjiku#

Catatan Hati-November Kelabu

Hari ini,
Ku kibarkan bendera perjuangan hidupku
Tak'kan kuberi celah untuk mengenang kembali kebersamaan kita
Aku menanam semua luka yang kau buat dalam hidupku
Agar cinta yang lain dapat kuberi kesempatan mencintaiku
Tapi kebaikanku tak'kan terhenti
Karena berbuat baik tidak harus memilih kapan dan kepada siapa kebaikan itu diberikan
Kau mengenalku dengan baik
Jadi, jangan melakukan hal yang salah dengan kata atau sikap_mu
Karena itu akan membuat aku semakin tersakiti
Mencintai_mu dan menyayangi_mu adalah cara ku yg tak'kan pernah engkau sadari.

-salam-

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...