Tuesday, March 31, 2020

"Buah Kesetiaan Bersama Tuhan"


Ilustrasi Foto: Dok Pribadi (dalam gambar: Gery, Neta & Chichi) - Lokasi Foto: Bali

Suatu hari, Jhoni tengah sibuk membersihkan sepeda motornya yang baru saja diperolehnya dari kakek dan neneknya. Hadiah tersebut didapatkannya sebagai hadiah ulang tahu dirinya yang ke 23 tahun. Bagi teman-temannya Jhony terlalu dimanja oleh mereka. Karena diusia seperti itu dengan lulusan predikat cum-laude sarjana Arsitek rasanya terlalu lebay jika masih mendapatkan sesuatu dari kakek-nenek yang tak lagi muda. Apalagi ia pun sudah memperoleh pekerjaan dengan posisi yang tak main-main. Namun, bukan Jhony namanya jika tak mampu memukau kedua orang tua yang gemar merawat tanaman tersebut.

Jhony merupakan satu-satunya harta yang dimiliki kedua orang tua tersebut. Orang tua kandung Jhony telah tiada ketika, melakukan perjalanan wisata Rohani ke Israel. Ayahnya merupakan cucu terakhir dari kedua pasangan tersebut. Walau Kakek dan Neneknya memiliki 8 orang anak. Namun, mereka hanya memfokuskan diri pada anak terakhir. Karena dalam keluarganya telah tersistemkan pola pengasuhan yang sangat baik. Sehingga tak ada kecemburuan yang terjadi diantara mereka semua. Ayah dan Ibu Jhony saat itu mengalami serangan jantung yang bersamaan. Mereka tidur dalam damai. Kata Kakek-neneknya ketika selalu menceritakan kisah tersebut yang pun membuat mereka mengenang bahagia bercampur sedih.

Mereka mendidik Jhoni dengan penuh kasih sayang, perhatian dan kedisiplinan. Maklum saja sang kakek adalah pensiun ABRI (istilah TNI dikala itu) yang sangat disegani dalam kepemimpinannya selama dia bertugas. Ia telah mengarungi seluruh pulau dan daratan Indonesia dalam perjalanan Dinas. Pun bersama sang nenek yang juga merupakan salah satu wiraswasta yang mampu menggunakan setiap peluang yang didapatkan guna lebih kreatif dan bernilai.  Maklum saja, sang nenek gemar melakukan aksi sosial, sehingga kreatifitasnya mendorong dirinya untuk berpenghasilan lebih, guna memajukan masyarakat setempat yang membutuhkan perhatian. Namun, dari segi pendidikan dan kedisiplinan pengelolaan uang. Tak jarang, dihari tuanya mereka berdua sering berjalan menyusuri negri Indonesia dari sabang sampai Merauke. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang mereka bina semuanya telah sukses dengan berbagai pekerjaan sesuai dengan pasion mereka masing-masing. Ditambahlagi ke tujuh anak mereka yang juga tersebar. Mereka sungguh menikmati hari tua yang bahagia. Oleh sebab itu, uang pensiun dan usaha mereka lebih banyak tertuang untuk kebahagiaan cucu rasa anak tersebut.


Ketika membersihkan sepeda motor berwarna hita merah tersebut, ia mendapatkan telpon. Kepadanya, terdengar suara yang membuatnya diam membeku. Ia seakan tak mampu berkata-kata. Bergegaslah ia mengambil tas dan helm serta pamit dengan suara terburu-buru. Ia menuju rumah sakit terdekat yang memakan waktu 7 menit lamanya. Setibanya di RUmah Sakit tersebut, semua temannya telah berkumpul di luar ruang operasi. Mereka bak patung yang terdiam satu sama lain. Jhony memperhatikan semuanya secara seksama. DItariknya tangan salah satu sahabatnya, dan melontarkan pertanyaan sambil berbisik.

Jhony: Ada apa Den?
Deni (sahabat Jhony): Semuanya terjadi sangat cepat Jon.
Jhony: ia, tapi bagaimana peristiwanya, kisahnya, katakana kepadaku? Jangan membuatku gusar dan bingung. Kalian semua diam dan tak berbicara satu sama lain. Ada apa?
Deni: Ceritanya Panjang. Sudahlah, tak pantas kamu menanyakan semuanya saat ini. Karena saya tak mampu mengatakannya dan tak bias. Sudahlah, ayo kita berdoa saja… Semoga smuanya baik-baik saja….
Jhony: Tak mampu lagi mencerca Deni. Karena, Nampak sekali di wajah Deni kegusaran yang sangat mendalam disertai dengan tubuh yang memberikan sinyal kebingungan.

Jhony, dan yang lainnya menunggu tanpa suara. Yang terlihat mereka hanya focus pada diri masing-masing, seolah sedang berbicara dengan Tuhan untuk memberikan kebaikan kepada kedua sahabat mereka yang tengah berbaring dimeja operasi.

1 jam 22 menit lamanya. Akhirnya Dokter dan tim medis keluar. Dokter yang memimpin operasi tersebut kemudian menyampaikan berita yang membahagiakan tapi juga menyedihkan. Kedua sahabat merka, Rino dan Rini akhirnya mampu melewati masa kritis. Namun, berita buruknya adalah, mereka berdua harus menjalani masa perawatan dan pemulihan operasi selama 3 minggu dirumah sakit. dan selama itu. Setiap dari mereka wajib untuk melakukan pendampingan dan penghiburan agar proses penyembuhan dapat berjalan dengan cepat. ENtah mengapa mereka berdua terbentur dan mengalami cedera dibagian yang sama yaitu di daerah kaki, punggung dan kepala.

Jhnoy dan rekan-rekannya akhirnya memutuskan untuk menjadwalkan diri mereka masing-masing guna menemani semua proses yang telah direkomendasikan oleh dokter. Jhony segera berlari dan mendapati Rini serta memeluknya. Ia menangis tersedu. Ia meminta mereka yang lainnya untuk tidak mengurus Rini. Agar Rini diurus olehnya dan akan dibantu oleh Deni (satu-satunya sahabat yang sangat ia percaya selain pacarnya Rini dalam lingkaran pertemanan mereka).

Jhony dan RIni telah menjalin hubungan pecaran sejak dibanku kelas 2 SMA dan hubungan itu berlanjut hingga kuliah dan saat dimana kini mereka Bersama. Sedangkan hubungan pertemanan ini, berkembang dan mengalami pasang surut yang akhirnya dari 12 orang yang tersisa kini adalah 7 orang, namun ditambah dengan personil baru dalam perjalanan persahabatan tersebut sebanya 3 orang. Maka mereka genap s10 orang. Dari ke sepuluh orang tersebut, hanya RIni satu-satunya wanit. Tentu yang lainnya adalah laki-laki. Mereka pun memiliki pacar, namun pacar-pacar mereka tak terhitung dalam lingkaran persahabatan tersebut. Karena yah, pacar-pacar mereka tak ternilai. Kecuali Jhony dan Rino.

Suatu hari, di minggu terakhir perawatan Rino dan Rini, Jhony menelpon dan mengatakan kepada RIni bahwa ia tak akan dating. Bahwa Deni yang akan menemani RIni. Toh proses penyembuhan mereka lebih cepat dari waktu yang ditentukan dokter. RIni mengatakan tak masalah. Asalkan Jhony baik-baik saja.

Disaat yang bersamaan Jhony mempersiapkan kejutan istimewa. Ia telah menelpon orang tua Rini dan keluarganya untuk menyiapkan pesta penyambutan kepulangan RIni. Hal tersebutpun disambut oleh orang tua dan keluarga Rini. Yah, hubungan mereka telah disetujui oleh kedua berlah pihak. Dan ternyata uang hasil keringat Jhony selama ini ia tabung untuk mempersiapkan masa depan Bersama Rini. Baginya ia ingin mewujudkan impian pernikahan yang tak sempat diselesaikan oleh kedua orang tuanya. Hal itu juga didukung oleh kakek-neneknya, karena mereka menganggap mewujudkan kebahagiaan Jhony adalah tugas terakhir bagi mereka.

Usai menyiapkan segala pesta penyambutan dilengkapi dengan pesta pertunangan yang sengaja ia lakukan secara diam-diam tanpa melibatkan para sahabatnya ataupun RIni (Pikirnya pesta pernikahannya nanti akan lebih mewah dan luar biasa, sehingga untuk proses pertunangan dan penyambutan kesembuhan Rini, ia tak perlu melibatkan mereka, agar kelak mereka dapat focus pada pesta inti kebahagiaannya bersama Rini melepaskan masa bujang.). Ia pun bergegas mempersiapkan diri dan menyembunyikan diri (dalam salah satu ruangan di RUmah Rini), termasuk menonaktifkan Hp-nya. Selang 15 menit, semua rumah terasa hening. Mobil Deni pun tiba. Ia mengantarkan Rini dan Roni. Ketika Rini hendak masuk ke rumah, Deni menyampaikan kepada Rini dan Roni bahwa orang tua Rini, meminta mereka tuk singgah makan malam bersama. Walau mereka merasa, terlihat aneh dan sunyi. Namun, mereka akhirnya menyanggupi, karena isi pesan juga menyatakan bahwa teman-teman yang lain pun segera tiba. Deni masih asik menelpon beberapa wanita yang tengah ia dekati. Maka, ia menyatakan untuk segera menyusul mereka kedalam ketika dirinya telah usai mengobril, yah bias 15 menit -katanya.

Rumah tampak sunyi dan gelap. Rini segera bergegas ke kamar. Ketika Rini masuk ke dalam kamar. Tak. disadarinya ada penyusup bersamanya yang mengikuti aroma tubuhnya. Diusapinya tubuh rini dambil dibelai dan dikecup. Sesekali, Rini memberi balasan dengan nada manja namun kecil. Semuanya terjadi bak sepasang kekasih yang mabuk cinta dan ingin bergegas menikmati aroma Kasur yang merayu-rayu mereka untuk berbaring dipelantaran Kasur putih berbunga tersebut. Seketika lampu pun menyala, dan suara terompet serta kejutan lainnya dengan suara "SURPRISE"...…….. Seketika Rini kaget dan matanya terbalalak…. Rambutnya terlihat acaka, bajunya sedikit bergeser dan menunjukkan sensualitas dirinya. Dan posisinya pun terjepit oleh sosok pria yang bercumbu dengannya. Sekejap keributan itu pun terdiam… Semuanya sunyi, seluruh keluarga tak percaya dengan apa yang mereka lihat dengan mata telanjang. Didapati mereka Rini ditimpa oleh ROni dengan posisinya yang tak sepantasnya. Mereka pun segera mencari Jhony. Namun, Jhony terlihat raup ditelan gulita.

Sejak kejadian itu, Jhony tak pernah lagi menampakkan batang hidungnya. Baik dalam dunia persahabatan mereka tidak juga Deni maupun keluarga Rini atau bahkan untuk Rini dan ROni sendiri. Ia menutup semua cerita tersebut sampai dihari itu. Semua pengorbanan dirinya dan kesetiaan dia, ternyata hanya untuk menjalani kenaifan dirinya saja. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat itu. Namun, ia memilih untuk menghilang dari kehidupan mereka bahkan tempat tinggalnya pun berubah. Ia juga memboyong kakek-neneknya untuk ikut bersamanya.

Jhony yang malang. Memilih untuk tidak mempertanyakan kisah pedihnya itu. Hingga saat dimana ia menemukan , perempuannya kini. Perempuan yang telah memberikan dia sepasang anak kembar yang mewarnai kehidupan mereka serta kebahagiaan Kakek-neneknya yang menutup usia dengan kebahagiaan dirinya. Ia mengenang kembali masa itu. Kisah masa lalunya yang sangat menyayat. Untunglah dirinya mengetahui semua itu sebelum mereka akhirnya memutuskan menikah -ucap Jhony. 

Lalu, kenapa kau tidak sakit hati dan meronta-ronta kepada wanita itu, saat itu terjadi. Sahut sang istri. Yah, karena sesungguhnya aku telah melihat gerak-gerik mereka dan mencium yang tidak beres saat kecelakaan itu terjadi -jelas Jhony. Ia tapi maksudku kenapa kamu harus menghabiskan semua uang untuk persiapan dia, jika kamu sudah merasa ada yang tidak sesuai? -tanya sang istri. Kamu tahu kenapa, -ketus Jhony. Karena saya menghargai hubungan keluarga. Dan saya ingin bukti yang nyata bukan atas dasar prasangka belaka. Saya pun untuk melakukan itu semua membutuhkan kesigapan hati dan diri. Saya juga butuh waktu mengambil doa dan puasa untuk benar-benar yakin bertindak demikian. -jawab Jhony. Baiklah, kalau begitu mengapa memilih lenyap dari mereka? seperti orang yang tidak mampu menghadapi kenyataan saja. -timpa sang istri. Hahaahahaha, bukannya begitu sayang. Saya telah mengatakannya padamu, semua yang saya lakukan bukan sekedar tindakan hampa, tapi telah mengalami proses keyakinan diri. Saya telah meminta petunjuk kepada TUhan. Kau tahu, bagi saya contoh yang ditunjukkan kedua orang tua saya (yah, walau saya hanya menikmati cinta mereka hingga usia 12 tahun) dan kakek-nenenk saya menjadi cerminan saya tentang cinta. Walau saya seorang pria, saya tak pernah takut dikatain teman-teman atau rekan-rekan sebagai pria munafik, kolot dan bodoh. Karena melihat sebuah hubungan sebagai suatu kekudusan. Jadi, saya yakin jika saya mampu melalui semuanya saya pasti menemukan wanita yang sepadan dengan saya. Buktinya kini, saya memiliki kamu -jelas Jhony. Amen, ia sayang semua ada waktunya yah. Dan waktu Tuhan pasti yang terbaik. Sayang kisah mu memang luar biasa. Saya pun bersyukur menemukan kamu, disaat hati saya hampir putus asa tuk menemukan pria yang seutuhnya memegang kekudusan. Pikirku telah punah, yah tapi menurutku hampir punah sih, karena mendapatkan kamu saja lama dan susah kan bertemunya. Hahahaha -sahut sang istri. Hei, bukankah segala sesuatu yang didapat dengan susah payah hasilnya pasti indah. -sahut Jhony. wkwkwkkw, Ia sih sayang... well makasih ya untuk kisahnya -ucap istri. Eh, tapi sabar... apakah dulu kamu tidak sakit hati dan marah... Soalnya kamu belum cerita emosimu sih -timpa sang istri. Hus, sudahlah... masa iya saya tidak sakit hati dan marah... yah jelaslah itu kan manusiawi. Tapi ingat, saya punya Tuhan... yang mampu mengubah air mata menjadi sukacita. Saya belajar membebaskan diri saat itu dan mengampuni mereka. Saya melakukan doa pembebasan, berpuasa, sampai benar-benar pulih. Tentunya dengan dukungan salah satu Pastor serta alm. kakek-nenek. Prosesnya cukup panjang, sekitar 5 bulan lamanya. Baru kemudian saya kembali aktiv total terlibat dalam pelayanan dan akhirnya bertemu dengan kamu saat kegiatan youth di Singapura... terang Jhony. Ia yah sayang, padahal kita dari delegasi yang berbeda. Saya bukan mewakili gereja saat itu, tapi kita bisa dipertemukan. Ah, kamu memang suami dan pria yang luar biasa -sambung sang istri. Kamu pun perempuan yang sangat luar biasa yang menjadikan saya lebih lag -ucap sang suami. maa… mama..... Yah anak-anak bangun saying, ia nih…. ini tandanya kita harus istirahat yuk. Ayo sayang.

Mereka pun menutup hari itu dengan penuh syukur dan sukacita. Bagi mereka, apa yang mereka alami adalah hasil dari kesetiaan mereka terhadap Tuhan atas iman yang mereka yakini dan memperaktekkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Setiap malam dan pagi mereka selalu mengucapsyukur sekeluarga atas peristiwa yang mereka lalui bersama. Baik Jhony maupun istrinya, merasa sangat bahagia dapat saling memiliki satu sama lainnya.


-end



Saturday, March 21, 2020

"Mencari Mu Yang Pasti"

"Dok: Pribadi; lokasi: Bukit-Tanjuang A'an Lombok"

Telah ku guncangkan bumi prestasi,
Walau tak mudah menaklukkan jiwa sehati,
Mengukir setiap langkah penyair berbakti,
Dalam bejana racikan hidup dan mati,

Namun terkadang jiwa menyepi,
Kupikir telah kugenggam semua yang ingin dicapai,
Namun salah aku berspekulasi,
Cinta Illahi lebih pantas digapai,

Maka kini aku menyepi,
Kurenungkan kembali sketsa perjalanan diri,
Merefleksikan semua yang telah dilalui,
Menjadi bekal memantaskan diri,
Agar Sang Illahi menghadirkan yang pasti.

Thursday, March 19, 2020

KUASA TUHAN MENOPANG KU

"Dok Pribadi - Gambar Ikustrasi"

Jika saatnya tiba, tak pernah satu pun dari kita sebagai manusia mampu menghindarinya. Selain menghadapi dan mengalaminya.

Hari itu terlalu banyak persoalan yang dihadapi. Walau setiap hari selalu miliki masalahnya masing-masing. Seakan menjadi tempat sampah, semua cobaan dihari itu datang bertubi-tubi menyerang diri, bernafas pun seolah tak mampu. Bahkan, nyaris menutup usia karena undangan sang malaikat pencabut nyawa yang berbeda dari cobaan biasanya.

Malam itu memang larut malam. Namun, tak seperti malam-malam kemarin. Ketika tak ada kekhawatiran dalam jiwa, saya pun merasa tak perlu mencari tumpangan untuk membaringkan tubuh. Beda jika ada kegusaran hati, maka saya akan mengambil tindakan tersebut (mencari penginapan gratis untuk perlindungan diri di hari tersebut). Yah, hal ini mungkin dapat dikatakan sebagai insting ataupun naluri yang tajam. Namun saya memaknainya sebagai suatu peringatan dari hubungan saya dengan Sang Kuasa. Maklum saja, hubungan kami sangat intens. Semua menjadi indah dan membuat saya lebih percaya diri, sehingga tak pernah memiliki rasa takut untuk kembali ke rumah jam berapa pun yang saya mau, selama naluri tersebut tidak memberikan signal nya. Tahukan anda, jika saat saya meniadakan peringatan tersebut, pasti bahaya akan menyapa saya.

Namun bagaimana dengan hari itu??? Entahlah, hingga waktu saya menuliskan kisah ini saya masih memikirkannya.

Semuanya terjadi begitu cepat. Namun, tak secepat itu menghapus rekaman memori atas kisah tersebut dalam ingatanku.

Sunyi menyelimuti sepanjang Jalan cendrawasih, saya menyusuri nya sepanjang jalan untuk kembali ke rumah. Namun, tiba-tiba sesuatu terjadi. Yang kemudian meluluhlantahkan semua roh dan jiwa saya. Dengan kesunyian yang mendekap, menemani diri mengendarai kecepatan Yamaha suprafx dengan kecepatan 95km/jam. Sepppppppppp, -suara pukulan dari benda asing. Ia seperti daging oval yang memiliki berat 5kg. Entahlah, awalnya seperti bayi, tapi tidak itu adalah ari2 (sebuah bongkahan daging/dalam kebiasaan di Indonesia dikatakan kembaran janin pada saat proses persalinan. Dimana ia akan ditanam dekat rumah dan diberikan cahaya lampu untuk beberapa waktu yang disepakati bedasarkan adat-istiadat daerah setempat.

Mamaaaaaa- teriakku menjerit. Lalu seketika membungkam diri membisu. Kesunyian itu lengkap ketika saya tak sedikit pun mengeluarkan bunyi dari tangisan atau pun rasa sakit yang saya alami. Hanya tetesan air mata yang terurai begitu saja. Sekujur tubuh pun dialiri rasa takut, hingga getaran panic muncul. Namun saya tetap berjalan. Kendaliku tak ku lengahkan. Fokus itu tetap ku pertahankan. Hanya terdengar suara sayup2 doa dari lubuk hatiku tuk mengantarku tiba ke rumah dengan kondisi selamat dan sehat adanya.

Setiba di rumah. Saya bergegas membuka pintu dengan keadaan tubuh n jiwa yang terkoyak. Ku julurkan tangan meraih air berkat dan kemudian menandai diri dengan tanda kemenangan Katolik. Setelah itu menyapu seluruh tubuh dengan tangan sambil melantunkan doa dan prosesi menghancurkan kekuasaan gelap. Lalu bersujud dan berdoa mengucap syukur dan memohon pengampunan dari Sang Kuasa atas kejadian yang tengah kuhadapi.

Saya pun masih bersyukur dan tak berhenti berterima kasih kepada Tuhan, atas kejadian itu. Jika saja, saat itu terjadi di tengah keramaian, maka dapat dipastikan aku tak bernyawa. Atau kejadiannya terjadi menimpuk wajah dan helm yang saya kenakan. Maka dapat dipastikan bahwa tubuh saya pun remuk dan juga tak bernyawa.

Melalui kisah ini, saya percaya bahwa Tuhan selalu punya cara tersendiri melindungi hambanya dari kuasa kegelapan. Baik kuasa yang datang dari tangan manusia, iblis maupun kelalaian diri.

Hal ini pun menjadi refleksi diri secara pribadi. Bahwa tak dapat kubiarkan diri menawar semua kebaikan Tuhan atas cinta yang ia berikan padaku.

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...