Wednesday, June 18, 2014

Peraduan Cinta




Terik mentari di siang itu menghantarkan dua sejoli yang sedang mabuk asmara. Perjumpaan mereka dilengkapi dengan rasa rindu yang menggebu2. Mereka bertemu kembali di pulau dewata untuk kedua kalinya memadu asamara percintaan mereka yang genap berusia dua tahu.
Itulah cinta, ketika ia hadir ditangah2 insan yg mabuk akan asamaranaya, ia pun akan membuai mereka, hingga lupa dimana mereka berada dan siapa mereka sebenarnya. Mungkin itu terlalu naif, tapi jen tidak pungkiri bahwa rasa sayangnya semakin mendalam kala sang pria terus-menerus memberikan perhatian yg belum pernah ia nikmati bersama sosok pria lain dalam hidupnya.
Kedekatan mereka semakin intim dan erat, waktu yg singkat sungguh-sungguh digunakan untuk melengkapi kerinduan mereka. Menyusuri sitap jalan tempat tinggal mereka di salah satu kawasan kampung di kota itu membuat mereka saling melengkapi canda dan tawa dalam kegembiraan hidup mereka. Bukan tidak mungkin bahwa cinta memang ajaib dan mampu menyatukan setiap perbedaan menjadi suatu kesempurnaan kelengkapan hidup.
Mereka memang pasangan romantis yang sedang dimabuk cinta, namun mereka juga sering selisih pendapat, itulah kelengkapan hidup. Ada amarah ada kekecewaan dan adapula emosi yang terkandung dalam setiap penelusuran jalan kehidupan mereka. Namun, apapun itu sang wanita selalu mencoba tuk mengimbangi prianya, begitupun sebaliknya. Mereka saling mengisi , saling memberi dan menerima. Jen begitu bahagia, ketika sosok perkasanya itu selalu menawarkan hal yang membuatnya luluh dan melupakan kekecewaan hatinya.
Malam semakin larut, akhirnya mereka pun menemukan tempat yg romantis untuk digunakan sebagai malam diner 1 mereka di hari pertemuan itu. Sang pria memang romantis, ia selalu bisa memikat hati Jen untuk terpukau dan semakin mencintainya, dia tahu bagaimana memperlakukan wanita dgn sepantasnya. Makan malam dipesan, sembari menunggu hidangan yang datang mereka berdua pergi ke salah satu sisi dari rumah makan tersebut, ah ternyata mereka sama2 tertarik pada buku namun sang perkasa sdg mencari buku khusus utk melengkapi bisnisnya, dan Jen dengan setia dan bahagia menemani dia. Malam itu sungguh indah, kelengkapan suasana resto itu dengan ornamen dekorasi yg romantic melengkapi kebersamaan mereka. Warna lampu yg remang2 dan cahaya lilin diantara kedua pasangan itu seolah menggambarkan bagaimana mereka sedang menikmati kebersamaan dalam alunan kerinduan malam yang hampir berlalu itu. Usai menikmati hidangan tersebut merekapun, akhirnya berjalan meninggalkan romantisme resto tersebut dan menyusuri kembali desa mungil tersebut untuk kembali mengistirahatkan tubuh mereka. Tak terasa, jalan yg mereka lalui dengan penuh canda dan tawa, membuat mereka tak menyadarkan diri akan lorong tempat singgahsana mereka beradu kasih, hahahaha... ternyata mereka lupa dimana villa yang mereka tempati. Namun memori yg tak terasah itu justru menghantarkan gurauan demi gurauan yg menjadikan perbincangan mereka semakin dekat secara emosional. Hingga mereka sadar, dimana tempat mereka harus menyelesaikan malam itu.

Singgahsana kehidupan cinta mereka.

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...