Saya seharusnya menuliskan kisah ini sejak kemarin. Namun, karena beberapa kegiatan yang menyita waktu, saya baru dapat mengisahkannya saat ini.
Kisah ini dituangkan oleh salah seorang sahabat yang cukup dekat dengan saya. Kedekatan kami dapat membawa setiap nilai yang ada. Kepercayaan diantara kami membuat segala hal tak menjadi sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Hanya butuh waktu tuk memulai sebuah perbincangan. Maka, semuanya akan tertuang dan mengalir layaknya air terjun menuju aliran sungai. Deras namun kemudian membawa ketenangan. Saya pikir juga demikian, ketika keyakinan terpatri dalam diri kita untuk berbagi, maka tak ada keraguan yang mampu menggoyahkan hal itu. Justru melalui diskusi tersebut kita akan menemukan diri kita yang sesungguhnya. Asalkan kita melakukannya dengan orang yang tepat.
Hari itu dan beberapa hari sebelum dia akhirnya yakin. Komunikasi diantara kami tak juga membuka batinnya secara yakin tuk menuangkan kegelisahan yang ada pada diri dan pikirannya. Karena, sesungguhnya diawal komunikassi tersebut ia enggan berbagi dengan saya. Menurut dirinya, hal ini bukanlah sesuatu yang patut diperbicangkan. Namun, belakangan kisah tersebut bermunculan terus-menerus ketika dirinya melakukan meditasi. Ini kemudian menjadi titik point dirinya merasa tak nyaman dan kemudian memutuskan agar mencurahkan semuanya pada saya. Setidaknya dia dapat lebih legah dengan berbagi.
Matahari (nama samarannya) baru saja mengalami banyak gangguan dari potongan kisah di masa lalu yang terlupakan itu. Ia mencoba menghapusnya, karena baru saja muncul di usianya yang dikatakan puncak kematangan menuju kedewasaan. 30 tahun genap usianya di tanggal 15 April lalu. Ia begitu kaget dan tidak menyangka bahwa hal tersebut pernah terjadi pada dirinya. Menurut Analisa pribadinya, pikiran alam bawah sadarnya kembali bangkit usai membaca beberapa artikel di blog pribadi saya yang berkisah tentang pelecehan seeksual.
Perlahan namun pasti. Setiap kali meditasi pada dini hari (subuh) selama 30 menit, ia melihat dari kejadian samar hingga nyata. Potongn-potongan kisah itu kemudian menjadi jelas. Dirinya sempat kaget namun, kembali meneruskan diri untuk mengenali apa yang terjadi saat itu.
Kejadian itu tepat disaat dia berada di bangku kelas 3 SD. Dia adalah salah satu anak yang mendapatkan kesempurnaan cinta dan materi di zaman itu. Maklum saja, orang tuanya merupakan pewaris tunggal kekayaan kakek-nenenknya. Semua kebutuhan sejak kecil terpenuhi sempurna. Ia bahkan memiliki pengasuh saat bayi hingga remaja dan berbagai orang yang bekerja di rumahnya tersebut dengan berbagai bidang.
Rumahnya kala itu memiliki berbagai kelengkapan. Mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, ruang bermain anak, dan ruang makan dengan empat akses ruangan (ruang makan keluarga, ruang menjamu tamu, ruang makan petugas, dan dapur inti dengan bilik kecil tempat layaknya mini bar). Ia pun memiliki halaman yang luas. Disisi kiri rumah ada uanggas piaraan seperti itik dan ayam. Di sisi kanan terletak kolam ikan dengan aneka ikan dan kura-kura yang menghiasi kolam tersebut. Di sekeliling rumah di pagari dengan pepohonan yang menghasilkan buah untuk isi perut, misalnya: sukun, nangka, avocado, dll, pun dilengkapi dengan warna-warni bunga yang menyegarkan mata dan jiwa serta adanya kicauan burung merpati di plafon rumah.
Ia melihat seorang pria bertubuh proporsional layaknya model sportif dengan kulit eksotis sedang menggendong dirinya. Pria itu terlihat manis dan baik sekali. Menggendongnya dan memberi cerita-cerita lucu hingga dirinya terbuai dan tertawa. Saat dirinya kemudian terlena, pria itu kemudian membawa dia ke pinggir rumah yang sunyi di deretan bunga-bunga dan pepohonan yang tinggi, sunyi dan sepi. Tak adda orang yang terlihat melintasi tempat itu. Rumah yang besar dengan berbagai orang tak jua mnjadi penghalang si pria itu tuk melancarkan keinginan dirinya. Matahari kemudian diturunkan oleh pria itu. Lalu, sang pria membuka resleting celananya dan mengeluarkan kemaluannya (penis) dan menggosokkan kemaluan pada Matahari. Menggosokkan tepat didepan alat kelamin Matahari (Matahari masih tetap menggunakan pakaian lengkap, tanpa sehelai baju ataupun celana yang dikeluarkan dari tubuhnya). Saat itu Matahari tidak mengerti apa maksud dari pria yang merupakan salah satu orang kepercayaan ayahnya itu. Pikirnya hal itu hanyalah hal biasa. Toh tak ada yang sakit. Dia hanya mengingat bahwa saat itu dirinya bingung dan seperti shock melihat penis si pria yang dikisahkan Panjang dan besar. Namun, walau itu terjadi ia tetap merasa bersyukur, karena dirinya tidak sampai dileceti secara kasar (tidak diperkosa).
Saat ini Matahari merupakan seorang consultant kemanusiaan, dan dia sangat terkejut bahwa dirinya mendapatkan perlakuan itu di masa kecil. Dia yang terbiasa membantu berbagai anak muda dari anak usia dini hingga dewasa keluar dari masalah pelecehan, justru ternyata pernah mengalami masalah tersebut di masa lalu. Dia kemudian mengatakan kepada saya, jika dia saja pernah mengalami ini, berarti sebenanrya banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita yang sesungguhnya tidak terekspos secara jelas pada diri kita sendiri. Hal itu telah terendap dalam alam bawah sadar kita yang kemudian akan terkuak jika salah satu peristiwa tersebut kembali dihadapkan dalam kehidupan kita secara sadar. Artinya, ini pun kembali ia sadari ketika melakukan meditasi. Setidaknya dia merasa bersyukur mengungkapkan misteri yang tak ia sadari, dimana kisah penting itu ternyata terlupakan begitu saja. Ia kenal jelas si pria dalam kisah tersebut dan hingga sekarang masih hidup dan mengabdi di keluarganya. Dia kemudian berpikir untuk mencoba menganalisa ini dan mencari jalan keluar yang tepat bagi keluarganya tanpa harus menyudutkan si pria itu. Maka, hal ini merupakan tugas besar bagi dirinya. Karena tentu tidak semua keluarga akan menyetujui dirinya untuk melakukan aksi hipnoterapi kepada semua anggota keluarga guna mengkaji lebih dalam apakah semua anggota keluarga tidak mengalami masalah yang sama, karena jika tidak maka dia lebih legah untuk mengaur langkah selanjutna namun jika ia, maka ada tindakan besar yang perlu dilakukan secara hati-hati dan penuh pertimbangan, karena akan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Menutup kisah ini, kami kemudian melakukan debat ringan sebagai bahan Analisa diskusi dari masalahnya. Setelah itu menutupnya dengan doa. Kebetulan saya dan dirinya memiliki keyakinan yang sama sehingga lebih mudah untuk saling menguatkan dari sisi rohani.
Usai berdiskusi saya kemudian melihat diri saya pada kaca. Apakah saya pernah melewatkan kisah yang terpenting dalam hidup saya? Baik itu pahit atau pun tidak. Apapun itu, saya bersyukur dengan cerita yang Matahari torehkan, hal ini memberikan pelajaran kepada saya bahwa untuk masalah merawat dan mendidik anak, tak dapat diberikan kepercayaan kepada siapapun kecuali sang Ibu itu sendiri. Sudah sepatutunya Pendidikan parenting harus terus disosialisasikan. Maka, yakinlah pada diri anda sebelum memutuskan menikah, karena belajar dari kisah Matahari, bahwa jaminan pernikahan bukanlah hanya semata-mata kesiapan harta/materi, namun lebih dari itu.
Terimakasih semoga bermanfaat,
Salam,