Tulisan adalah bagian dari komunikasi. Tulisan dapat pula mengungkapkan perasaan yang tak mampu dan tak dapat diutarakan. Berbagilah cerita bersamaku melalui kisah anda. ♥️
Thursday, December 09, 2021
Nilai Seseorang!
Apa itu nilai seseorang?
Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberapa pentingnya nilai seseorang tergantung pada kualitas pandangan dan keterikatan hubungan diantara orang tersebut.
Dasar yang kuat untuk menyatakan seseorang penting adalah saling menghargai dan saling menganggap penting. Namun, setiap orang justru kemudian mencari jawaban diri atas pertanyaan yang kemudian sering terbesit “Apakah saya penting?”. Karena sepertinya sulit bagi manusia untuk percaya , bahwa kita semua tidak penting. Pertanyaan ini merupakan filosfi hidup sepanjang masa. Bahwa nilai manusia juga didorong berdasarkan kultur/budaya dari lingkungan itu sendiri.
Sejarah mencatat bahwa dalam peperangan ada nilai yang dibenarkan tentang ‘kematian’, bahwa peperangan membenarkan untuk menembak mati atau membunuh lawan/musuh. Hal ini terjadi diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Pembunuhan lainnya berbentuk aborsi. Secara medis ada etika yang mengikat petugas medis dalam hal ini dokter/bidan yang bertugas untuk mengambil tindakan aborsi tersebut, namun karena hal ini juga membuka keuntungan bagi pihak penyelenggara aborsi maka hal ini kemudian dilegalkan oleh pihak terkait. Di Indonesia pelayanan aborsi dapat disetujui jika ada indikasi kedaruratan medis dan perkosaan. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2016. Pada abad keduapuluh, pembunuhan janin dilakukan atas dasar ‘eugenia’. Eugenika adalah filosofi sosial yang berarti "memperbaiki" ras manusia dengan membuang orang-orang berpenyakit dan cacat. serta memperbanyak individu sehat. Keadaan ini saat itu terjadi antara orang-orang Tanala di Madagaskar. Dimana terdapat 2 golongan yang berbeda jelas warna kulitnya, meskipun dalam cirri-ciri tubuh lainnya hamper sama. Juga bahasa dan kebudayaan mereka sama. Keduanya dikenal dengan nama kaum merah (warna kulit: coklat muda) dan kaum hitam (warna kulit: coklat tua). Jika seorang bayi dari Kaum Merah lahir dengan warna kulit coklat tua, Kaum Merah percaya bahwa ia akan tumbuh menjadi pribadi yang buruk misalnya maling, tukang sihir, pezinah, dll. Maka bayo tersebut tidak akan dibiarkan hidup. Anggapan ini kemudian diteruskan turun temurun ke setiap generasi lewat penyampaian orang tua. Tentu saja hal ini ditentang dan tidak disetujui oleh orang tua dari bangsa lain. Tetapi juga ada berbagai bentuk diskriminasi lain yang juga disetujui yang akhirnya berakhir dengan kematian.
Peristiwa-peristiwa di atas memperlihatkan kepada kita, bagaimana kita dapat meniadakan sesuatu menjadi tidak penting dengan dorongan dari lingkungan setempat. Dalam penjelasan diatas menjelaskan bahwa budaya di teruskan dari generasi ke generasi. Oleh sebab itu, seorang anak terikat dengan apa yang disajikan oleh orang tua, keluarga dan lingkungan serta kebudayan tertentu maupun pada apa yang dirasakan dan dimengerti olehnya. Maka semua yang ia alami akan menjadi dasar ia berpikir dan bertindak.
Dengan demikian mampukah kita menganalisa diri kita sendiri? Bagaimana saya sebagai manusia? Apakah saya dapat mengakui bahwa orang lain pun penting sebagaimana saya melihat pribadi saya sebagai seseorang yang penting? Sehingga jika saya tak menghargai orang lain maka saya pun tak menghargai diri saya sebagai manusia. Dalam posisi ini kita kemudian dapat memposisikan diri kita sebagai manusia bukan benda. Sehingga kita dapat mengembalikan kedudukan manusia seutuhnya kea rah penyelamatan, pertobatan dan penjernihan. Hal ini membawa kita pada inti pokok semua agama di dunia. Bahwa, bagaimana kita bertanggungjawab kepada sesama, setidaknya jangan saling membunuh baik melalui perkataan maupun sikap dan perbuatan!
Salam,
Sumber:
- Aturan Kemenkes tentang aborsi: https://mediaindonesia.com/podiums/detail_podiums/1914-2-juta-janin-digugurkan
- Cetakan Kedua Buku Saya Oke-Kamu Oke oleh Thomas A. Harris, MD disadur ulang oleh P. Adolf Heuken SJ yang di terbitkan oleh Yayasan Kanisisus dan Yayasan Cipta Loka Karya, Tahun 1978.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Nilai Seseorang!
Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...
-
Pada tanggal 20 Oktober 2013 aku menulis kisah ini untuk pertamakalinya, saat itu semuanya terlihat telah berakhir. Beberapakali sempat m...
-
Aku-Anggi Hari kemarin telah berakhir. Aku mencoba menutupi lembaran kepedihan dalam hari yang tak bersahabat denganku. Aku melangkah s...