Kemarin di akhir bulan, tepatnya tgl.31 Oktober 2015 banyak uamat Kristiani yang pergi melaksanakan ibadah syukur atas berakhirnya bulan tersebut dan bahwa mereka semua dapat memasuki bulan yang baru dengan penuh sukacita.
Tepat tgl.01 September 2015, hampuir semua orang yang memiliki fasilitas media sosial menuliskan status mereka di dunia maya dengan ucapan selamat memasuk bulan baru, ada juga yang menulis september semoga menjadi lebih beruntung, dan masih banyak ungkapan lain yang mereka nyatakan sebagai kebahagiaan memasuki bulan baru.
Aku, sendiri secara pribadi tidak menuliskan hal yang sama, namun aku meluangkan waktu untuk mengucap syukur kepada Sang Peberi Naafas Kehidupan. Hal itu memang sering aku lakukan setiap hari di awal pagi untuk mensyukuri hari baru dan hari yang elah kulalui, serta di akhir malam sebeum tidur menjelang. Dan, ungkapan syukur itu tetap ada.
Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan apa yang ada dalam hati dan benak mereka. Tak berarti bahwa semunya dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Batasan hidup yang kita jalani adalah bbagian dari estetika kehidupan ini. Dimana dinamika kehidupan ini menggulingkan kita pada aturan yg ssecara sadartelah kita langgar dan telah kita bentuk. Begitupun sebaliknya.
Jika, memulai sesuatu maka kita pun wajib menyelesaikannya. Bukan kah demikian? Namun ada hha yang selalu menjadi pergumulan hdupku, dan menjadi tanya yang tak pernah habis terdesit dan bergejolak dalam alam pikir dan jiwaku. Yaitu "awal tanpa akhir" jangan menanyakannnya, karena aku pun sedang mencoba menuliskannya disini.
Awal tanpa akhir adalah bagian yang sebenarnya dapat kita miliki. Walau terkadang dalam kehidupan ini, kita membatasi diri dalam segala hal. Dan menurutku, untuk hal yang satu ini memang tak pernah ada akhirnya. Kau tau mengapa karena, disitulah jiwa kita menjadi abadi, menjadi lebih bermakna, menjadi lebih bernilai. Awal tan akhir adalah definisi yang kutuangkan untuk "cinta kasih".
Yah, disanalah letaknya, cinta kasih adalah bagian yang dapat kita mulai, tapi tak perlu untuk kita akhiri. Karena dia berada hingga tubuh dan raga kita menyatu dengan Sang Khalik. Cinta kasih tak perlu kita akhiri, dan tak perlu untuk kita batasi. Cinta kasih adalah nilai yang paling besar dari segala nilai, hukum yang paling indah dari segala hukum. Cinta kasih adalah bagian yang tak perlu kau pisahkan antara suku, rass, agama, golongan atau status sosial apapun yg ada dalam kehidupan mu.
Cinta kasih adalah alasan mengapa kita ada di dunia ini. Cinta kasih adalah alasan mengapa keberuntungan selalu ada ketika air mata membasahi kepedihan dan luka hati, cinta kasih adalah alasan mengapa kamu terluka dan membenci, cinta kasih adalah bagian yang terkadang kamu lewatkan dalam kehidupan keluargamu. Kamu bahkan dapat menganggap rendah orang tua mu, sekalipun kamu tidak tahu bagaimana ia berjuang untuk kehidupanmu dari semenjak engkau dalam kandungan ibu hingga engkau merangkak, berjalan dan menjadi sosok remaja dan dewasa. Cinta kasih hadir dalam kehidupan mu. Namun, kamu sering mengabaikan nya, dan membiarkan egoisme serta keserakahan dirimu berkuasa atas jiwa dan masa depanmu.
Hingga saat aku menuliskan tulisan ini, aku masih berusaha untuk mempertahankannya dan tetaap berjuang agar ia tidak hilang dan lemah dalam jiwaku. Aku, sama seperti kalian yang selalu mempunyai impian dan angan ke arah yang lebih baik dalam kehidupan ini. Untuk itu aku menuliskan tulisan ini, aga membuatku mengingat bahwa, aku harus berjuang untuk awal yang tak pernah ada akhirnya, yaitu untuk cinta kasih yang tak pernah ada batasan dan perbedaan.
Semoga beermanfaat,
Salam,