Tuesday, March 01, 2016

Pujaan Hati Yang Kunanati

Aku tentu menangis, dikala kerinduanku memucak dan tak terkendalikan, namun engkau masih tak bisa memelukku, begitupun aku sebaliknya. Hingga saat dimana setiap orang bergandengan tangan berjalan bersama pasangan mereka, aku tetap memendam rasa ini. Setidaknya hingga pesan dari mu mengobati kerinduanku dan rasa iri terhadap pasangan lain yang membuatku semakin merindukanmu. Dan hal itu terobati dikala cintamu berbisik pada telingaku walaupun hanya via hp. 

Aku masih berada disini, ditempat yang engkau tinggalkan, di tempat aku memperjuangkan hidupku untuk mempertahanakan kelanjutan hidupku. Namun, bukan berarti aku melupakanmu, aku masih tetap wanita yang sama yang selalu menggebu-gebu dikala membaca pesan darimu, selalu tersenyum bahagia dikala mengingat kenangan bodoh yang kita lalui bersama, aku masih wanita yang sama yang selalu tergila-gila padamu sekalipun engkau mengatakan engkau tak layak lagi untuk dicintai wanita sepertiku.

Terimakasih karena telah mau berjuang bersamaku, berjuang untuk tetap mencintai dan menyayangi ku. Berjuang untuk mengobati rasa rindu lewat waktu dan jarak yang ada. Terimakasih karena selalu menjadi pendengar setia dalam kehidupanku. Terimakasih karena selalu memberikan warna yang berbeda, yang selalu membuatku sadar akan setiap kesalahan yang kuperbuat. Terimakasih karena hadirmu membuatku menyadari bahwa aku wanita egois yang harus selalu belajar untuk mengontrol diriku.

Lihatlah hatiku saat ini, bagaimana aku mencoba menuangkan semua rasa dijiwaku karena luapan kebahagiaan atas pesan yang kau kirimkan, atas perhatian dari waktu sibukmu yang kau coba sisipkan untuk bercanda gurau denganku walaupun hanya beberapa menit. Aku mungkin wanita yang memang tak pernah puas dalam segala hal, apalagi itu menyangkut dirimu, aku tak puas dengan waktu yang hanya sedikit bersama via hp. Tapi aku wanita yang selalu ingin belajar dan meminta kepuasan dari Tuhan. Dengan adanya dirimu bersamaku meluangkan waktumu untuk bercerita denganmu disela-sela kesibukan dari perjuangan hidupmu sajam telah membuat aku happy. Dan disitu letak berartinya dirimu. Terimakasih, karena dengan adanya jarak dan waktu yang memisahkan kita, secara tidak langsung telah membentuk aku menjadi wanita yang lebih berkualitas. Yang mau bersabar dan mau mendengar apa nasihat Tuhan, bukan mendengarkan keegoisan dan rasa menangku. Dengan begitu aku semakin merasa terpuaskan dan bahagia.

Terimakasih Tuhanm telah memberikan lelaki spesial yang sungguh tak ternilai untukku. DIa adlah hadiah terindah yang Engkau berikan pada hidupku. Hadiah yang sungguh tak bisa digantikan dengan apapun. Terimakasih telah mempertumukanku dengan sosok istimewa dalam hidup ku ini.

Salam sayang ku Tuhan,
Untuk Pujaan Hati yang Kunanti

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...