Mengucapkan janji itu sungguh mudah
sekali terlontar dari bibir kita,
Tapi untuk mewujudnyatakannya sangat
sulit,
Kita dapat dengan mudah berkata-kata dan
memberi harapan pada orang lain,
Tanpa kita sadari bahwa kita tak mampu
mnepati kata-kata itu.
Bahkan dengan mudah relasi yang kita
bangun dapat rusak hanya karena
ketidak pekaan kita pada janji yang kita
lontarkan
Sadarkah kita, ketika mengucapkan
kata-kata seharusnya kita pikirkan terlebih dahulu,
Apakah kita dapat menepati semua yang
kita ucapkan,
Jika memang janji itu tak bisa ditepati,
Setidaknya beritahukanlah terlebih
dahulu,
Karena hal tersebut dapat melukai mereka
yang menerima harapan,
Mereka yang kemudian mendahulukan kita
dan memposisikan hal lain dilain kesempatan,
Justru kita rusak dengan semua kemanisan
dari kata-kata yang kita utarakan,
Janji itu tak akan berarti ketika kamu
mengucapkan kepada mereka yang tak mempercayaimu,
Tapi sebaliknya hal itu justru sangat berarti
bagi mereka yang sangat mempercayaimu,
Lalu semudah itukan kita dapat berpaling
dari janji yang kita timbulkan?
Semudah itukan kita mengucapkan kata
maaf, ketika kita memberi luka dari tindakan kita?
Jika itu terjadi pada ku, aku lebih baik
memilih mencegah luka itu terjadi, dibandingkan harus mengobatinya,
Karena jika mengobati, terkadang luka
itu dapat tak sembuh seratus persen,
Namun, ketika luka itu ternyata
terlanjur kita beri,
Maka obatilah dengan sungguh-sungguh,
Hingga kesembuhan itu benar-benar akan
memulihkan luka yang telah kita timbulkan,
Dan jangan lagi mengulang kesalahan yang
sama,
Dengan kata-kata manis dalam janji yang
tak berujung,
Salam,