Tuesday, December 11, 2018

Pelajaran Dari Si Gadis Kecil

Sore itu langit mulai bermuaram. Awan hitam mulai menyelimuti terang sang mentari, hari pun terlihat semakin redup. Namun, kegundahan cuaca itu dapat hilang seketika, kala kudapati gadis cilik diluar bilik kamar perawatan ruang antonius yang sedang asyik menelusuri isi bacaan dalam buku majalah yang digenggamnya. Wajahnya begitu mempesona, terlihat jelas harapan yang terpancar dari ketekunannya mendalami bacaan majalah itu. Aku kemudian menikmati pemandangan itu. Maklum saja, hampir tak pernah kudapati apa yang kulihat ini. Gadis kecil asli papua sedang menikmati bacaan di majalah lokal daerah Timika.

Tabloid itu adalah tabloid LPMAK (Lembaga Pengembangan Amungme dan Kamoro). Tabloid yang sedikit banyak menceritakan tentang kegiatan dari penggunaan dana LPMAK yang diperoleh dari PT Freeport Indonesia yang berkedudukan di Kabupaten Mimika, Kota Timika. LPMAK merupakan salah satu lembaga yang difungsikan guna memperhatikan kesejahteraan masyarakat lokal, khususnya dua suku di Kabupaten Mimika yang terkena dampak langusng terhadap produksi yang dijalankan oleh PT. FI.



Tak lama kemudian, ia menyapaku. Hai kak,. Hai juga dek' -sapaku. Kakak nonotn saya kah? -tanyanya. Ia, kakak sedang memperhatikan adik. Nah, kakak bertanya dalam hati, kira-kira bacaan apa yang menarik sehingga adik sangat menikmati bacaan itu?. Semuanya bagus kakak. Saya suka membaca, karena saya jadi tahu banyak kakak. Seperti kakak yang ada di foto ini, -sambil menunjuk orang yang ia temui dalam bacaannya. Saya ingin sukses seperti dia. Memangnya cita-cita adik apa? -sahutku. Saya ingin jadi polwan kakak. Wow, kaka bangga sekali sama kamu dek. Ia kak, saya harus rajin belajar, sekalipun adik dirawat dirumah sakit, saya bisa belajar melalui bacaan yang saya temui dalam majalah ini. Dan ini membuat saya sangat bersemanagat untuk berjuang menjadi polwan. Perbincangan itu berlanjut dan semakin dalam. Walau menghabiskan waktu yang tak lama namun peristiwa ini sangat membuat saya bahagia.





Sebelum usai berpisah, kamipun mengambil foto bersama, dilengkapi dengan kedua adiknya.

Apa yang kualami saat ini memberikan semangat yang baru kepadaku tentang sebuah harapan. Disaat kita mengeluh banyak orang asli Papua yang menghancurkan diri mereka dengan miras dan seks bebas, ternyata selalu ada cara Tuhan memberikan harapan yang baru melalui anak-anak yang tepat dan luar biasa. Saya berharap dia akan menjadi anak yang luar biasa nantinya.

Anak ini mengajarkanku arti sebuah perjuangan. Ia terus memanfaatkan waktunya untuk membaca dan itu adalah bentuknya mengahabisakan waktu untuk belajar dari apa yang ada disekitarnya. Semoga saya sendiri, tak mudah menyerah dari apa yang saya alami. Dan semoga semakin banyak anak muda Papua yang memiliki semangat dan harapan yang besar untuk menggapai cita-cita mereka. Amin.

Salam,


Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...