'Dok: Nurman R' - Lokasi Poumako |
Keemasan senja,
Dalam balutan langit menemani mentari,
Merekah pada hari yang telah usai,
Membisikkan keraguanku akan peristiwa Hidup,
Kemudian,
Aku duduk pada tepian pantai,
Mendengarkan deruan ombak,
Memecah sang malam yang hendak bertandang,
Aku belum siyap tuk terisi oleh Cinta Tuhan,
Saat hempasan angin menyapu wajahku,
Suara Tuhan bertendeng pada Semua kisah laluku,
Aku terbawa dalam sejuta peristiwa kelam,
Siyapkah aku membiarkan diri,
Mencarimu Tuhan???
Ah...
Kutarikkan nafas secara mendalam,
Lalu kuhembuskan kembali secara perlahan,
Hadirlah keindahan dan Luka menyapaku,
Mampukah Aku mengampuni mereka yang melukaiku begitu dalam?
Tuhan,
Mengapa bukan keindahan saja yang kucicipi,
Mengapa Harus Ada rasa sakit bertamu pada jiwa rapuh ini,
Bisakah aku mencabutnya Tanpa rasa?
Ku tahu itu hanya pengalihaku saja,
Kini,
Waktu Kan berganti,
Usiaku pun semakin berkurang di dunia ini,
Aku tahu kekerasanku hanya tuk menghindari rasa juangku,
Mampirlah Engkau Tuhan mengisi dahagaku,
Mampirlah ya Tuhan ku,
Karena kutahu Kau kan' mampukanku'
Walau telingaku seringkali tuli mendengar suaramu,
Dan hatiku Tak peka menerima panggilanMu,
Kini biarlah Engkau meraja dalam setiap lakuku,
Agar bergunalah aku disisa hidupku,
Dan senyumankupun teriring dalam kepergian terakhir,
Salam,
🙏