Thursday, March 19, 2020

KUASA TUHAN MENOPANG KU

"Dok Pribadi - Gambar Ikustrasi"

Jika saatnya tiba, tak pernah satu pun dari kita sebagai manusia mampu menghindarinya. Selain menghadapi dan mengalaminya.

Hari itu terlalu banyak persoalan yang dihadapi. Walau setiap hari selalu miliki masalahnya masing-masing. Seakan menjadi tempat sampah, semua cobaan dihari itu datang bertubi-tubi menyerang diri, bernafas pun seolah tak mampu. Bahkan, nyaris menutup usia karena undangan sang malaikat pencabut nyawa yang berbeda dari cobaan biasanya.

Malam itu memang larut malam. Namun, tak seperti malam-malam kemarin. Ketika tak ada kekhawatiran dalam jiwa, saya pun merasa tak perlu mencari tumpangan untuk membaringkan tubuh. Beda jika ada kegusaran hati, maka saya akan mengambil tindakan tersebut (mencari penginapan gratis untuk perlindungan diri di hari tersebut). Yah, hal ini mungkin dapat dikatakan sebagai insting ataupun naluri yang tajam. Namun saya memaknainya sebagai suatu peringatan dari hubungan saya dengan Sang Kuasa. Maklum saja, hubungan kami sangat intens. Semua menjadi indah dan membuat saya lebih percaya diri, sehingga tak pernah memiliki rasa takut untuk kembali ke rumah jam berapa pun yang saya mau, selama naluri tersebut tidak memberikan signal nya. Tahukan anda, jika saat saya meniadakan peringatan tersebut, pasti bahaya akan menyapa saya.

Namun bagaimana dengan hari itu??? Entahlah, hingga waktu saya menuliskan kisah ini saya masih memikirkannya.

Semuanya terjadi begitu cepat. Namun, tak secepat itu menghapus rekaman memori atas kisah tersebut dalam ingatanku.

Sunyi menyelimuti sepanjang Jalan cendrawasih, saya menyusuri nya sepanjang jalan untuk kembali ke rumah. Namun, tiba-tiba sesuatu terjadi. Yang kemudian meluluhlantahkan semua roh dan jiwa saya. Dengan kesunyian yang mendekap, menemani diri mengendarai kecepatan Yamaha suprafx dengan kecepatan 95km/jam. Sepppppppppp, -suara pukulan dari benda asing. Ia seperti daging oval yang memiliki berat 5kg. Entahlah, awalnya seperti bayi, tapi tidak itu adalah ari2 (sebuah bongkahan daging/dalam kebiasaan di Indonesia dikatakan kembaran janin pada saat proses persalinan. Dimana ia akan ditanam dekat rumah dan diberikan cahaya lampu untuk beberapa waktu yang disepakati bedasarkan adat-istiadat daerah setempat.

Mamaaaaaa- teriakku menjerit. Lalu seketika membungkam diri membisu. Kesunyian itu lengkap ketika saya tak sedikit pun mengeluarkan bunyi dari tangisan atau pun rasa sakit yang saya alami. Hanya tetesan air mata yang terurai begitu saja. Sekujur tubuh pun dialiri rasa takut, hingga getaran panic muncul. Namun saya tetap berjalan. Kendaliku tak ku lengahkan. Fokus itu tetap ku pertahankan. Hanya terdengar suara sayup2 doa dari lubuk hatiku tuk mengantarku tiba ke rumah dengan kondisi selamat dan sehat adanya.

Setiba di rumah. Saya bergegas membuka pintu dengan keadaan tubuh n jiwa yang terkoyak. Ku julurkan tangan meraih air berkat dan kemudian menandai diri dengan tanda kemenangan Katolik. Setelah itu menyapu seluruh tubuh dengan tangan sambil melantunkan doa dan prosesi menghancurkan kekuasaan gelap. Lalu bersujud dan berdoa mengucap syukur dan memohon pengampunan dari Sang Kuasa atas kejadian yang tengah kuhadapi.

Saya pun masih bersyukur dan tak berhenti berterima kasih kepada Tuhan, atas kejadian itu. Jika saja, saat itu terjadi di tengah keramaian, maka dapat dipastikan aku tak bernyawa. Atau kejadiannya terjadi menimpuk wajah dan helm yang saya kenakan. Maka dapat dipastikan bahwa tubuh saya pun remuk dan juga tak bernyawa.

Melalui kisah ini, saya percaya bahwa Tuhan selalu punya cara tersendiri melindungi hambanya dari kuasa kegelapan. Baik kuasa yang datang dari tangan manusia, iblis maupun kelalaian diri.

Hal ini pun menjadi refleksi diri secara pribadi. Bahwa tak dapat kubiarkan diri menawar semua kebaikan Tuhan atas cinta yang ia berikan padaku.

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...