Miris sekali keamanan dan kedamaian di tempat ini. Tempat yang seharusnya menjadi tempat terindah karena kekayaan alamnya. Tempat yang seharusnya menjadi indah karena keanekaragaman budaya dan latar belakang dari penduduknya. Semua berbalik menjadi tempat yang tak ramah. Tempat ini tentu menjadi tempat hantu jika tak ada penduduknya. Namun, mengapa kelebihan dari tempat ini justru tidak menyatukan mereka yang ada? Mengapa kita menjadi pribadi yang senang dengan permusuhan? Yang senang dengan pertikaian?
Jika saja perselisihan antara kita dikomunikasikan dengan baik, tentu tak ada pertikaian, tak ada perang dan
tak ada kerusuhan.
Menjadi apa sosok yang kita lihat adalah sesuai dengan pikiran yang kita bentuk. Maka, janganlah melihat pribadi orang dengan emosi yang menyulut. Dengan pandangan yang merusak. Jangan biarkan egoisme kita bertarung mengalahkan damai. Jangan biarkan emosi kita mengalahkan kasih.
Bukankah kita selalu menyatakan diri manusia beragama? Lalu mengapa tindakan kita seperti orang tak beragama? Bukankah agama kita selalu menyuarakan tentang perdamaian dan kasih? Lalu mengapa kita menjai sosok yang bersebrangan dengan agama yang kita miliki? Mengapa kita terlalu mngutamakan rasa dari diri kita, tanpa berpandangan bahwa orang lainpun berpikir yang sama.
Refleksikanlah diri kita, siapakah yang lebih berkuasa atas kehidupan ini? Hingga nyawa manusia dapat kita permainkan? Hingga kehidupan orang tak bernilai dan tak berarti menurut pandangan kita? Dimana naluri sebagai manusia? Bukankah manusia adalah makhluk ciptaan termulia dari Sang Kuasa? Lalu mengapa kita dengan mudah menodai tangan dan tubuh kita dengan merusak ciptaanNya? Siapakah kita?
Tak ada yang lebih berkuasa pada kehidupan ini. Tidak juga kau dan aku. Bukan kita. Penguasa kehidupan ini hanyalah Dia yang memberi kehidupan dan Dia pula yang berkuasa tuk mengambilnya. Maka jangan melangkahi apa yang menjadi kuasanya. Bukankah bahagia, jika hidup berdampingan dengan berbagai pihak yang memiliki latarbelakang yang berbeda? Bukankah kita pun telah tercampur menjadi satu kesatuan? Lalu apa yang membuat kita bermusuhan? Apa yang membuat kita saling menyerang?
Sungguh ironis kehidupan kita, yang hanya mementingkan ego semata. Dimanakah letak agama dan Tuhan yang kita percayai, jika ego yang kita utamakan???
Semoga kita semua dapat berpikir lebih bijak.
Salam,
Tulisan adalah bagian dari komunikasi. Tulisan dapat pula mengungkapkan perasaan yang tak mampu dan tak dapat diutarakan. Berbagilah cerita bersamaku melalui kisah anda. ♥️
Subscribe to:
Posts (Atom)
Nilai Seseorang!
Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...
-
Pada tanggal 20 Oktober 2013 aku menulis kisah ini untuk pertamakalinya, saat itu semuanya terlihat telah berakhir. Beberapakali sempat m...
-
Aku-Anggi Hari kemarin telah berakhir. Aku mencoba menutupi lembaran kepedihan dalam hari yang tak bersahabat denganku. Aku melangkah s...