Deraiannya meniadakan kegersangan tanah,
Gerimisnya pun basahi sedikit demi sedikit kelam dalam pusara kepahitan,
Basah bukan karena permainan dari kelopak awan yang bermuram durja,
Namun demikianlah undangan alam padanya,
Hujan,
Saat dimana kepedihan seolah tertutupi,
Pun mampu memuaskan dahaga,
Walau tek sedikit yang terbuai,
Dalam pedih jiwa yang meronta-ronta,
Hujan,
Kadang jiwa ingin terlelap dalam kesejukkanya,
Hingga diri enggan beranjak dari kasur impian,
Ketidakhadirnnya meresahkan jiwa yang membutuhkannya,
Namun, jika ia hadir dengan kelebihannya,
Banyak jiwapun yang kan tergenang oleh letupan airnya,
Hujan,
Terkadang aku pun menyatu bersamanya,
Deraian air mata berbaur mengikuti alirannya,
Luka batinku pun dibalut dengan dinginnya yang mencekam,
Hingga larut bersama kepedihan,
Namun,
Sejuknya menyadarkanku,
Tentang arti dimana aku berpijak,
Bahwa setiap kejadiaan ada saat dan masanya.
Salam,
Tulisan adalah bagian dari komunikasi. Tulisan dapat pula mengungkapkan perasaan yang tak mampu dan tak dapat diutarakan. Berbagilah cerita bersamaku melalui kisah anda. ♥️
Wednesday, June 01, 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)
Nilai Seseorang!
Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...
-
Pada tanggal 20 Oktober 2013 aku menulis kisah ini untuk pertamakalinya, saat itu semuanya terlihat telah berakhir. Beberapakali sempat m...
-
Aku-Anggi Hari kemarin telah berakhir. Aku mencoba menutupi lembaran kepedihan dalam hari yang tak bersahabat denganku. Aku melangkah s...