Baru saja kutemui masa laluku,
Ia tak seperti yang kukenal dulu,
Asing dan berbeda,
Bukan karena masih ada harap menjemputnya,
Namun karena hidupku tak indah bila ada sekat jeruji benci bersanding,
Walau itu bukan salahku,
Tapi tak bisa juga kusalahkan dirinya,
Hanya kuhaturkan syukur pada Sang Kuasa,
Karena kami akhirnya menyudahi apa yang ada,
Walau kisah yang terukir begitu berliku,
Terkadang jika kutelusuri kembali,
Aku seperti wanita bodoh yang kehilangan jati diri,
Namun sekali lagi syukur itu kuhaturkan,
Karena jika tidak,
Aku tak bertemu cinta yang sekarang,
Yang Dengan ketulusannya mau belajar melangkapi kurangku,
Kadang keegoisanku merobek hati dan jiwanya,
Namun dengan teguh ia berdiri,
Menunjukkan padaku siapa dia sesungguhnya,
Bahwa pantaslah ia kuperjuangkan,
Walau jalan yang kulalui bersamanya tak begitu mudah,
Ada sekian banyak tantangan,
Termasuk banyak jiwa yang mencemoh kesendirianku,
Karena tak jua ku lepaskan satatus lanjangku dikematangan usia ini,
Aku memang belum tahu kapan Tuhan menutupkan kisahku dengannya,
Hanya saja semenjak bersamanya justru keimananku semakin dikukuhkan,
Walau tak sedikit kulanggar titahNya,
Kini cinta yang sekarang memiliki semua yang kucari,
'Dambaan hatiku dan perisai jiwaku,
Jika baginya lelahnya harus diisi dengan istirahat,
Namun bagiku lelahku hilang dengan kehadirannya,
Tapi jangan mengira bahwa dirinya pria yang kaku,
Belakangan dia dapat membuat aku lebih tergila-gila padanya,
Walau usia kami terpaut jauh berbeda,
Begitupun dengan latar belakang kami,
Namun, dia adalah perisai jiwaku,
Ia membuatku menikmati kebahagiaan yang ada disekitarku,
Ia membuatku menjadi siapa diriku seutuhnya,
Tanpa harus merubah siapa aku untuk dapat bersanding dengannya,
Dia simbol kejujuran bagiku,
Karena dia justru lebih meunnjukkan padaku arti sebuah ketulusan,
Waktu yang kami jalani sangat panjang,
Terbatas jika harus bertatapan muka,
Namun harus kuakui pengorbananya dalam memperjuangkan semuanya itu,
Aku hanya ingin menulisakn rasa ku ini saja,
Aku ingin melihat kelak apakah tulisan ini masih berarti ataukah tidak,
Semoga Tuhan meridohi kisah kita berdua sayang,
Lelaki ku kini dan untuk selamanya.
Amin,