Rasanya sesak membara dalam dada q',
Menyayat hati q' merusak relung jiwa dan pikiran q',
Harap q' buyar seketika,
Apa yang q' rasakan tak seberapa sakit,
dibandingkan luka dari kekecewaan anak2 q',
Sungguh aq' tak menyangka jika air mata q' jatuh seketika,
Karena jiwa q' meronta-ronta,
Terlebih ketika kata-kata dan sikap
laksana pedang merusak dan menggores tubuh dan jiwa
Kecewa,
Berteman dalam emosi dan kebencian atas perih yng timbul,
Menggariskan bait dalam pahatan ukiran hidup
Menimbulkan pengrusakan atas kepercayaan
Persahabatanpun mencabik dan merusaknya,
Kecewa,
Ku harap itu hanya alunan kemarin,
Tanpa menjadi dendam tuk langkah hidup,
Agar jiwa persahabatan menjadi keharmonisan indah,
Hingga ku paham itu bagian dari alunan sejarah kita.
Salam,
Tulisan adalah bagian dari komunikasi. Tulisan dapat pula mengungkapkan perasaan yang tak mampu dan tak dapat diutarakan. Berbagilah cerita bersamaku melalui kisah anda. ♥️
Tuesday, August 27, 2013
Thursday, August 08, 2013
Kisah-Kisah Lucu Rohaniwan Katolik I
Kisah I :
Salah seorang Pastor berkebangsaan Belanda, bertugas di salah satu daerah di Papua (Wamena). Ia memiliki tubuh yang tegap dan tinggi serta langsing. Saat itu dia sedang brada di pasar hendak membeli beberapa kebutuhan makanan untuk persediaan di Biara. Saat ia hendak pulang dan ada salah seorang Suster Biara yang ingin menumpang di motornya ke tempat tujuan yang sama yaitu biara. Berikut percakapan mereka:
Suster : Pater saya numpang ya ke biara,
Pastor : Ya, Suster... silahkan saja. Tapi engkau harus berpegangan yang kuat dan erat...
Ketika mereka berdua pergi menuju biara dengan menggunakan sepeda motor sang Pastor. Ada hal lucu + aneh + unik yang terjadi. Sang Pastor tidak menyadari bahwa Suster tersebut telah jatuh terhempas di aspal. Karena sang Pastor berjalan terus tidak memperhitungkan jalanan yang berlubang maupun berbatu. Ia hanya berkosentrasi pada perjalanannya. Setiba di biara, Pastor menyapa Suster, "Ya, Suster...kita telah tiba di tempat tujuan", namun tak terdengar sautan dari Suster. Dia pun mencari2 Suster, tapi tak didapatkannya. Maka, ia bergegas masuk ke biara. Tak lama kemudian Suster berada didepannya dan melakukan protes dengan nada kesal dan emosi. Kata Suster, "Pater, kenapa Pater menjatuhkan saya dan meninggalkan saya dijalanan saat perjalanan tadi?". Kata Pater, "Suster, telah kusampaikan padamu, bahwa engkau harus berpegangan yang kuat dan erat, sehingga engkau tak'kan terjatuh. Saya telah memperingatkan kamu, tapi kamu tak menghiraukannya. Berarti kesalahan bukan berada pada saya. Saya permisi Suster". Tanpa kata2 penjelasan lainnya Pastor itupun berlalu begitu saja dan suster tersebut tetap menerima situasi itu walaupun ia sedikit kecewa.
Kisah II :
Salah seorang Bruder A, asal Papua sedang berkunjung ke Biara Sentani. Saat itu salah seorang sahabatnya (Bruder B) sedang menebang pohon. Bruder B sangat terampil dalam masalah tanaman dan perawatannya. Ketika Bruder B terasa lelah, waktu menunjukkan saatnya utk istirahat sejenak sambil menikmati kopi. Ketika itu Bruder A memberikan banyak nasehat tentang penebangan pohon tersebut. Dengan nada sombongnya yg sedang menggurui Bruder B, ia meminta parang untuk melanjutkan penebangan yg sedang dilakukan oleh Bruder B. Dengan busana yg lucu (celana pendek layar + kaos singlet) ia pun memanjat pohon Cemara/Kasuari dan melakukan penebangan. Tanpa disadarinya cabang yg sedang ia tebangi ternyata adalah cabang yg sedang ia peluk sebagai sandaran utk tdak terjatuh. Alhasil, ia pun terayun oleh cabang pohon itu dan cabang pohon itu pun membuatnya terjatuh dan terlempar kuat, hingga mendarat di lantai dan tak bergerak sama sekali (terbujur kaku). Bruder B pun segera memanggil salah satu temannya Bruder C yg berdarah Belanda. Sebelum melakukan tindakan, Bruder C menanyakan kepada Bruder B. "Hei B apa yang telah kau lakukan padanya hingga Bruder A seperti itu?". Bruder B pun berkata "Bruder C, kau tdk boleh bertanya banyak pd sy, tpi mari datang dan liat saudara kita ini". Akhirnya Bruder C n Bruder B segera membawa Bruder A ke Puskesmas Sentani terdekat. Namun, saat itu mantri Puskesmas mengatakan bahwa, "Maaf sepertinya dia sudah tidak ada harapan, dia sdh mati, karna tdak ada nafas. Tapi, saya akan merekomendasikan kalian utk segera membawanya ke RSUD Dok II, nanti sya akan menghubungi teman2 yg disana, agar ketika kalian tiba. Dia langsung ditangani". Akhirnya mereka berdua sgera membawa Bruder A ke RSUD dan bertemu dgn petugas yg telah menunggu di sana. Setiba di sana, sebelum petugas itu menggunakan alat medis canggih, ia mengambil sebuah bolpen dan meggunakan bolpen itu untuk diketuk ditesta/jidad Bruder A. Seketika itu juga Bruder A bangkit berdiri, dan bingung katanya, "Saya, ada di mana ni??? Kenapa sya di rumah sakit???, Saya tidak sakit". Bruder A adalah orang yg sangat anti dgn Rumah Sakit, maka ia adalah orang pertama yg berlari menuju mobil.... Sambil tertawa Bruder B n C mengatakan dengan senyuman bahagia, Bruder A telah bangkit. Hahahaaa, untungnya Bruder A hanya kehilangan kesadaran utk beberapa waktu.
Kisah III:
"Pilihan Yang Sulit"
Saat itu seorang Pastor berkebangsaan Belanda yang telah menjadi WNI bertugas di Nabire. Ia selalu menggunakan motor hebatnya utk melakukan kunjungan2 pelayanan ataupun aktifitas lainnya.
Sore itu ia hendak kembali ke Biara namun ditengah perjalanannya ia dihadapkan kepada dua pilihan yg berat. Tampak dihadapannya sekelompok kawanan bebek-bebek sedang berjalan menguasai jalan aspal.
Karena kecintaanya dan kasih sayangnya pada binatang melebihi dirinya sendiri, ia harus memilih menyerahkan dirinya pada maut (kecelakaan) ataukan ia menabrak sekelompok kawanan bebek-bebek yang dicintainya. Dengan sedikit gusar dan bingung dihatinya sambil mengendarai sepeda motor itu, ia kehilangan keseimbangannya, dan memilih utk menyerahkan diri pada maut dibandingkan menghantam sekawanan bebek-bebek. Alhasil, dia pun tergelincir dan terhempas masuk god serta dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Sungguh pilihan yang sulit. Hahahahaaa,,,,
Thursday, August 01, 2013
PANGERAN IMPIAN
Malam dingin menidurkan ku' dalam
dekapan mimpi,
Pagi menyapa dengan senyuman Indah pipi merona,
Tanya lalu menyapa,
Apa yang terjadi pada singgahsana tidur semalam?
Kujumpa kau pada kisah impian,
Tanya kemudian menggebu,
Lalu mencumbuku,
Siapakah engkau pria tak bernama,
Sekilas dipandang,
Semerbak melekat-pekat dalam ingatan,
Bertandang engkau,
Pada singgahsana tidur,
Hingga aroma kenikmatan telah tersentuh,
Penuh syahdu dan kegembiraan,
Sio...
Pangeran impian,
Hadirmu pada bunga-bunga tidur menusuk sukma,
Bangkitkan gairah rasa yang lama mati n terpendam,
Subur menjadi peneguh,
Inikah pelengkap tulang rusuk yang Aku cari?
Rasa beradu semakin menjadi,
Denyut nadi pun kian terpacu,
Gelisah mengoyakkan nadi,
Matapun tak mampu beradu pandang,
Kita pun kemudian menyatu,
Pada Waktu yang tak direncanakan,
Dalam moment yang tak disengajakan,
Semua mengalir dalam rasa dan asa,
Inikah namanya Cinta?
Rasa disambut dalam tanya menyapa,
Tubuh terbujur pada suasana mendayu,
Kehilangan kontrol saat Cinta terikrar,
Tetaplah engkau merajut kisah denganku,
Hingga memutih Kita bersama,
Pangeran impian,
Singgahsana nyata telah kita taklukkan,
Rasa resahku pun telah mampu kau tebus,
Tetaplah engkau menjadi dongeng Cinta Kita,
Abadi bersama hingga hayat menjadi debu,
Tuhan dan Semesta pun menjadi saksi sejatinya kita,
Pangeran impian,
Sebuah rasa yang menjadi nyata dalam kisah yang nyata,
Aku mencintaimu!!!
Apa yang terjadi pada singgahsana tidur semalam?
Kujumpa kau pada kisah impian,
Tanya kemudian menggebu,
Lalu mencumbuku,
Siapakah engkau pria tak bernama,
Sekilas dipandang,
Semerbak melekat-pekat dalam ingatan,
Bertandang engkau,
Pada singgahsana tidur,
Hingga aroma kenikmatan telah tersentuh,
Penuh syahdu dan kegembiraan,
Sio...
Pangeran impian,
Hadirmu pada bunga-bunga tidur menusuk sukma,
Bangkitkan gairah rasa yang lama mati n terpendam,
Subur menjadi peneguh,
Inikah pelengkap tulang rusuk yang Aku cari?
Rasa beradu semakin menjadi,
Denyut nadi pun kian terpacu,
Gelisah mengoyakkan nadi,
Matapun tak mampu beradu pandang,
Kita pun kemudian menyatu,
Pada Waktu yang tak direncanakan,
Dalam moment yang tak disengajakan,
Semua mengalir dalam rasa dan asa,
Inikah namanya Cinta?
Rasa disambut dalam tanya menyapa,
Tubuh terbujur pada suasana mendayu,
Kehilangan kontrol saat Cinta terikrar,
Tetaplah engkau merajut kisah denganku,
Hingga memutih Kita bersama,
Pangeran impian,
Singgahsana nyata telah kita taklukkan,
Rasa resahku pun telah mampu kau tebus,
Tetaplah engkau menjadi dongeng Cinta Kita,
Abadi bersama hingga hayat menjadi debu,
Tuhan dan Semesta pun menjadi saksi sejatinya kita,
Pangeran impian,
Sebuah rasa yang menjadi nyata dalam kisah yang nyata,
Aku mencintaimu!!!
Subscribe to:
Posts (Atom)
Nilai Seseorang!
Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...
-
Pada tanggal 20 Oktober 2013 aku menulis kisah ini untuk pertamakalinya, saat itu semuanya terlihat telah berakhir. Beberapakali sempat m...
-
Aku-Anggi Hari kemarin telah berakhir. Aku mencoba menutupi lembaran kepedihan dalam hari yang tak bersahabat denganku. Aku melangkah s...