Bukan aku yang berada ditepian kali saat kau singgahi dan pergi begitu saja.
Kita bermadu dengan penuh kasih melalui lantunan gemercik hujan yang menetes dialam ini.
Bukan aku yang berada ditengah jalanan yang menghambatmu melangkah dan membiarkanmu
berjuang sendiri.
Kita beradu dengan waktu dan hari yang tak mengenal kata usai.
Bukan aku yang dengan penuh kemunafikan bermuka dua didepan ataupun dibelakangmu.
Yang mengatakan tidak, saat kau jatuh dan terluka.
Bukan aku yang dengan senyum dan penuh tawa membiarkanmu berlari dengan luka dan duri.
Yang mengangkuhkan wajah dan diriku saat kau butuh pelukanku.
Penjarakan saja cinta ini,
Bila tanpa sadar aku telah menodainya,
Penjarakan saja cinta ini,
Bila dengan sengaja kucabik habis rasa untuk kebahagiaanmu
Penjarakan saja cinta ini,
Bila tanpa sadar aku telah menjualnya,
Penjarakan saja cinta ini,
Bila dengan keangkuhan aku berpesta atas deritamu
Penjarakan cinta ini,
Karena tak ada lagi kata Cinta bila kepercayaan tak lagi ada untuknya.
Tulisan adalah bagian dari komunikasi. Tulisan dapat pula mengungkapkan perasaan yang tak mampu dan tak dapat diutarakan. Berbagilah cerita bersamaku melalui kisah anda. ♥️
Wednesday, January 18, 2017
Tuesday, January 17, 2017
Kalut
Gemuruh hati yang terluka,
Menyulut emosi,
Mengalutkan pikiran,
Berkata yang tak pasti,
Mengeluarkan hujatan dan hinaan,
Yang mengisahkan luka dan duri,
Tanpa- kata jeda,
Tanpa- redahan amarah,
Biarkan diri terbakar egois,
Menutup telinga.
Bahkan nurani,
Hingga tak berdaya dibuatnya,
Petiran kata,
Terus hadirkan tangis,
Menutup telinga dan pandangan,
Dibutakan hasrat,
Membabi buta,
Aksi yang tak terkira,
Bagai pedang,
Menusuk jiwa,
Tak pantas- itu terlontar
Namun,
Terlanjur itu terucap
Kesadaran lalu terkoyak,
Oleh aksi yang tak berarti,
Kalut...........
Monday, January 16, 2017
Tak Berarah
Kemana dedaunan kering itu akan pergi
Saat derasnya angin menyapu pusaranya
Kemana pijakkan kaki dapat bertahan
Saat tak ada lagi tujuan yang menahannya
Kemana cinta kan menetap
Saat tak ada lagi tempat yang menantinya
Kemana cinta kan menunggu
Saat tak ada lagi asah yang menantikannya
Kemana arah kita kan berakhir
Saat kita masih merasa itu belum cukup
Kemana arah kita kan berubah
Saat kita merasa segalanya telah berakhir
Kemana saja jalanan yang kita tempuh ini
Saat kita merasa segala yang kita lakukan tak berarti
Kemana saja kehidupan ini kita arahkan
Saat kita merasa segala yang kita perjuangkan sia-sia
Kita adalah arah yang kita pilih,
Langkah yang kita tempuh,
Jalanan yang kita ciptakan,
Dengan pikiran dari dunia kehidupan kita sendiri.
Saat derasnya angin menyapu pusaranya
Kemana pijakkan kaki dapat bertahan
Saat tak ada lagi tujuan yang menahannya
Kemana cinta kan menetap
Saat tak ada lagi tempat yang menantinya
Kemana cinta kan menunggu
Saat tak ada lagi asah yang menantikannya
Kemana arah kita kan berakhir
Saat kita masih merasa itu belum cukup
Kemana arah kita kan berubah
Saat kita merasa segalanya telah berakhir
Kemana saja jalanan yang kita tempuh ini
Saat kita merasa segala yang kita lakukan tak berarti
Kemana saja kehidupan ini kita arahkan
Saat kita merasa segala yang kita perjuangkan sia-sia
Kita adalah arah yang kita pilih,
Langkah yang kita tempuh,
Jalanan yang kita ciptakan,
Dengan pikiran dari dunia kehidupan kita sendiri.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Nilai Seseorang!
Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...
-
Pada tanggal 20 Oktober 2013 aku menulis kisah ini untuk pertamakalinya, saat itu semuanya terlihat telah berakhir. Beberapakali sempat m...
-
Aku-Anggi Hari kemarin telah berakhir. Aku mencoba menutupi lembaran kepedihan dalam hari yang tak bersahabat denganku. Aku melangkah s...