Model Dan Inspirasi: Karel Sroyer Lokasi: Jembatan Sorido - Biak |
Walau tersayat tubuh dan jiwa.
Hanya berteman hp dan kesunyian.
Mungkin Cinta kasih selama ini tak bernilai,
Kalau seperti ini,
Rindu kembali aku,
Pada pelukan Alm. Bapa,
Yang selalu Setia merawat kesakitanku,
Yang Tak pernah mengeluh tuk perhatikan kurangku,
Walau harus menggendong diriku ditengah hutan,
Dan menapaki jalan malam,
Yang ber mil-mil jauhnya,
Ia Setia menopang diri ini dengan senyum ketenangan,
Yang menyejukkan diri,
Menghangatkan hati Dan menyenangkan jiwa,
Jika tubuh terkoyak,
Janganlah juga Cinta ternodai...
Jika seperti ini....
Kurindukan kembali perhatian Ayah,
Yang selalu memenuhiku dengan Cinta kasihnya,
Tak terbatas,
Tak beralasan,
Dia mampu menempuh segala Hal Untuk keceriaanku,
Aku membuktikannya,
Cinta Mereka yang tulus,
Tanpa syarat,
Aku merindu...
Jika perih kemudian mengoyakkan lagi kesendirian ini,
Ingin kembali Aku berlari,
Berlari pada pelukkan mama,
Yang begitu Setia membesarkanku dengan kesabaran,
Walau terkadang infus Harus melingkar di Hari Raya,
Ia begitu tabah...
Ia Setia....,
Jika kesunyian hadir Tanpa suara sahabat,
Ku rindu kembali kakak Tersayang,
Yang Setia menggosokkan Minyak tuk mengurangi sakit ku,
Sambil melantunkan doa kesembuhanku,
Walau kami Harus berbagi Tempat Tidur di ruang tamu,
Ia Setia menemaniku...
Ah Cinta yang tulus,
Masih adakah pada Mereka yang mengitariku?
Bukan ku pinta balasan,
Tapi Aku pun manusia Biasa,
Yang pun merindukan perhatian ketika terpuruk,
Sebegitu rapunyakah Aku?
Tidak,
Aku hanya sedang merindu,
Merindukan perhatian dari Mereka yang mencintai ku Tanpa syarat...
Cinta yang Tulus,
Cinta sang Ilahi...
Aku rindu,