Tuesday, January 07, 2020

Terik Sang Mentari & Rosa

"Rosa dan Saya" 

Siang ini begitu menyengat. Sengatannya terasa apalagi jika Tak mengenakam jaket, serasa tanganpun dapat terpanggang seperti sate. Banyak orang mendefinisikan apa yang Terjadi ini, sebagai bagian dari perubahan iklim. Saya meyakini ini benar adanya, tapi menurut Saya Untuk mengatasinya, Kita secara pribadi pun punya andil di dalamnya. Menurut Saya Jangan berkoar-koar membahas vonomena ini jika pribadi Kita sendiri masih acuh Tak acuh dengan penanganan sampah yang Kita sendiri timbulkan. Misalnya saja dimulai dari Hal kecil, dimana Kita Tidak disiplin membuang sampah pada tempatnya. Ada saja yang masih minum-minuman dengan wadah botol atau menggunakan wadah plastik, dibuang dijalan bukan di Tempat sampah. Ataupun pengelolaan sampah  Rumah tangga baik yang mudah terurai dan Tidak terurai, dan berbagai contoh lain yang sering terjadi dalam lingkungan kehidupan Kita sehari-hari.

Dalam perjalanan mengendarai motor Dan merasakan baranya sang mentari disiang ini, Saya kemudian memutuskan Untuk menyudahi perjalanan Saya Untuk sementara Waktu di sebuah Tempat yang sejuk. Setidaknya melingdungi Saya dari sengatan mentari Untuk bebeerapa saat. Saya kemudian memarkirkan motor pada Tempat yang Saya yakini saat itu sebagai Tempat yang akan membantu menjawab kebutuhan Saya Untuk beberapa Hari ini Dan Untuk kedepannya. Kemudian Saya menuju Tempat tersebut dan menanyakan kebutuhan Saya. Syukurlah setelah mengitari Tempat tersebut Untuk beberapa kali, akhirnya kebutuhan yang Saya cari dapat diatasi ditempat itu. Yang Saya maksud adalah pembuatan kunci duplikat. Maklum saja, Saya memiliki penyakit akut terkait ingatan. Artinya Saya seringkali Lupa, Dan Hal ini membuat Saya berulangkali mengalami banyak masalah. Entah kunci Rumah yang hilang, atau kunci motor atau bahkan Hal lainnya. Saya sendiri Tidak mengerti sejak kapan memiliki masalah ini.
Ketika memberikan kunci Untuk hendak di duplikasikan, Saya kemudian melihat seorang anak Perempuan yang menghampiri motor Saya Dan motor lainnya yang berjejeran depan toko yang Saya singgahi. Anak tersebut sibuk mengambil sehelai karton panjang n menutupnya pada Badan motor Saya Dan motor lainnya.

Saya kemudian, memanggil anak tersebut. Saat dipanggil anak itu datang menghampiri Saya, Dan kemudian bertanya kepada saya, -ada apa tante?. Saya bilang padanya, -apa yang sedang kamu lakukan. Dia pun menjawab, -tante Saya sedang kerjà. Jadi sebentar ya baru bercerita. Saya pun mengangguk padanya (tanda menyetujui perkataan dia) sambil tertawa Dan berpikir. Wah, dia menyebutkan dirinya sedang bekerja. Tapi setelah dipikir kembali, betul yang dikatakan dirinya, bahwa dia sedang bekerja. Bahwa, pekerjaannya saat itu adalah menutupi Semua motor yang terparkir di seputaran toko tersebut dengan karton. Saya mengerti maksud mereka, dengan demikian Mereka dapat mengumpulkan uang dari aktivitas tersebut.

Saya Sudah sering melihat anak-anak yang bekerja seperti itu. Malah kemudian menjamur. Walau beberapa Waktu lalu sempat tiada. Namun entah mengapa kemudian muncul kembali. Saya lebih sering Tidak membayar Mereka. Karena menurut Saya orang tua Mereka Tidak bertanggungjawab. Dan anak-anak seusia Mereka justru harus menikmati masa-masa kanak Mereka, bukan Untuk bekerja. Saya juga menghindarkan bahwa Mereka kemudian yang menjadi tulang punggung Keluarga, atau Bisa saja orang tua Mereka malas Dan berlindung diri pada diri Mereka. Mungkin jika berpendapat, akan banyak ide-ide pemikiran yang berkembang atas latar belakang anak-anak tersebut bekerja. Bisa juga, anak tersebut Peduli karena melihat orang tuanya bekerja susah payah, sehingga ingin meringankan beban orang tuanya. Wah, Tak Kan Ada habisnya jika Saya berpendapat disini.

Well, ketika sedang memperdebatkan masalah tersebut dengan pikiran Saya, Saya dikagetkan oleh petugas toko, bahwa kunci yang Saya order Sudah siyap. Yah, akhirnya Dua buah kunci duplikat Sudah Saya kantongi, harganyapun lebih murah dari Tempat kunci lainnya. Syukurlah, rejeki Saya -kataku dalam hati. Saya kemudian bergegas, menuju motor. Namun, saat hendak melanjutkan perjalanan, anak Perempuan tadi kembali menghampiri Saya. Katanya, -tante silahkan tante, kasih seikhlasnya. Saya lalu bertanya, -ini dibayar berapa,? (Sambil memindahkan karton di atas motor kepada anak itu). Seikhlasnya tante 'jawab anak itu'. Saya tanya, Saya mau membayar, tapi kamu Harus cerita dulu sama tante. Mau Tidak?,. Setelah berpikir beberapa saat, Ia kemudian mengiyakan permintaan saya. Kami pun berbincang-bincang. 

Namanya Rosa, kelas 2 SD di SD Koperapoka II. Ia tinggal di lampu merah pendidikan. Alasannya, melakukan pekerjaan tersebut katanya Untuk menambah penghasilan Untuk mama. Karea katanya mamanya sedang jaga Adik bayi di Rumah Dan bapaknya bekerja (Saya Tak menanyakan pekerjaan ayahnya). Ia bercita-cita ingin jadi Polwan. Katanya, Polwan sangat keren dan bisa menjadi penolong masyarakat (Ia menceritakannya dengan ekspreasi Bangga). Ia, sangat suka sekolah, dan akan berusaha Untuk menyelesaikan pendidikan nya. Diakhir cerita kami berdua kemudian mengabadikan moment Foto bersama. Saya pun memperkenalkan diri padanya. Kalau ketemu tante, panggil saja tante dengan nama 'Kak. Chichi'.

Mungkin ini hanya kisah Biasa yang sering Anda dengar dan baca. Tapi, Saya hanya mau kembali merefleksikan kisah ini. Pikir Saya, jika anak-anak ini Tidak ditertibkan maka orang tua akan menjadi bermalas-malasan Untuk menafkahi anak Mereka, karena justru anak Mereka dapat mencari penghasilan yang lebih. Yang kedua, bahwa mungkin Tidak Semua anak-anak bereaksi sama, tapi Setidaknya sebagian dari Mereka akan terlena bekerja, dan kemudian pendidikan akan menjadi bagian yang Tak perlu diperhitungkan. Ketiga, anak-anak yang tak mendapatkan kontrol dari orang tua dan Hidup bebas berpeluang mendapatkan masalah pelecehan ditempat Mereka berada. Keempat, anak-anak tersebut akan Belajar lebih banyak Hal negative dari lingkungan dimana Mereka berada, dimana lingkungan tersebut lebih didominasi oleh orang-orang dewasa yang Tidak tepat menjadi contoh dan didikan bagi Mereka.

Well, apapun itu Saya hanya berharap Rosa Dan teman-temanya menggunakan uang tersebut Untuk Hal yang tepat. Dan semoga Mereka Tidak kehilangan masa emas, Masa dimana Mereka dapat bermain Dan berekspresi Serta Belajar.

Salam Hangat,

No comments:

Post a Comment

Berikan ide kreatif anda. Trimakasih, Tuhan Berkati.

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...