Wednesday, May 20, 2020

"Kekuatan Tersembunyi"

Sudah 1 bulan lamanya,  usai pulang dari misi kegiatan... saya terpenjara dalam rumah. Ini saya lakukan sebagai bentuk tanggapan saya terhadap himbauan pemerintah. Walau dapat dikatakan, sebelum Mimika gempar dengan penemuan kasus baru, saya sudah lebih dulu mengambil tindakan preventive. Salah satunya dengan mengisolasi diri secara mandiri. Walau beberapa hari sebelumnya saya akui saya masih sempat keluar karena beberapa hal. Namun setelah semua beres, saya akhirnya memutuskan untuk tetap di rumah saja. 

Well, melanjutkan cerita awal. Dalam misi keberangkatan ini, ternyata saya telah menjalankan misi rahasia yang sama sekali tak teragendakan. Artinya semua mendadak. Bahkan, saya sendiri kaget. Bisa melakukan hal se ekstrim itu dan berani. Walau dapat diakui ini bukan kali pertama jalan tanpa rencana. Hahahaha, maklum saja, saya selalu saja melakukan berbagai hal secara mendadak. Mungkin ini juga bagian dari panggilan alam tentang jiwa korsa... Wkwkwkk... 

Saya akhirnya dapat menginjakkan diri pada pulau indah yang tak kalah dari Bali, yaitu Lombok. Bermodalkan uang seadanya dan rasa nekad yang didukung dengan keberadaan teman yang memiliki kota tersebut, maka saya dan sahabat saya bepergian ke sana tanpa perencanaan. Kami sangat bahagia, karena kami mendapatkan fasilitas penginapan yang murah meriah dan menyenangkan. 3 hari berada disana sungguh tak puas bagi kami. Karena tentu saja banyak tempat yang belum kami singgahi. Namun, selebihnya kami menikmati keindahan alam dan pesona tempat itu. Seharusnya kami bisa menginjakkan diri pada salah satu kampung yang terkena bencana beberapa tahun silam, tapi sayangnya waktu kami sangat terbatas. Menurut saya perjalanan yang sangat tak bisa terlupakan adalah saat ingin berkunjung ke Batu Bolong tempat yang lumayan jauh dari tempat tinggal kami dengan medan yang tak semudah yang terlihat di google. Hahaha, kejadian ini mengingatkan saya pada liburan saya Bersama seorang sahabat di blitar. Kami menembus jalan tikus dengan motor. Lagi-lagi, survey sangat dibutuhkan untuk melakukan hal apapun apalagi tentang rute traveling untuk tempat yang hendak dituju.

Sepulang dari perjalanan dengan sejuta drama kehidupan saya akhirnya mendapati diri saya untuk berdiam diri di rumah. Hal yang hamper tak pernah saya lakukan sepanjang hidup usai dewasa. Hahahaha... Maklum saja, semenjak menginjakkan diri di Kota Dolar ini (sebutan untuk Kota Timika) tahun 2008 silam, saya hanya dapat berdiam di rumah ketika sakita, dan atau pulang hanya untuk tidur atau makan. Sehingga hidup saya lebih bersahabat dengan aktivitas di luar rumah. 

Ada hal positif dari berdiam diri di rumah. Saya kaget saja pada diri sendiri. Bahwa saya melakukan berbagai hal diluar pemikiran saya bahwa saya bisa dan mampu. Hahaha, mungkin ini yang dikatakan "the power of kepepet".... Kepepet karena himpitan ekonomi, bisa juga karena bosan dirumah, atau hal ekstrim lainnya. Saya yakin banyak juga diantara kalian yang kaget sama diri sendiri bahwa ternyata kamu adalah bagian dari orang-orang yang dikategorikan multi talenta. Tiba-tiba kamu bisa berkarya dan menghasilkan banyak hal, dan sangat produktif.

Kembali pada diri saya sendiri. Saya pun kaget, karena baru saja telah menuliskan kurang lebih 10 syair dengan lirik dan nada yang saya buat sendiri. Tapi jangan tanya soal menyanyi yah, sampai detik ini saya masih tidak PD (percaya diri). Walau dapat dikatakan saya mengalami perubahan pada pita suara saya. Ini yang saya rasakan. Hahaha, saya merasa semakin lebih baik dari sebelumnya. Begitupun dengan bermain gitar. Tapi, kalau haru memadukannya dengan suara, saya masih harus banyak belajar. Karena bagian ini lebih sulit dan sering eror alias false (wkwkwkk). Selain itu kegemaran saya menungkan pikiran pada tulisan menghantarkan saya menjadi penulis pada beberapa buku. Baik buku tentantang kumpulan syair puisi maupun buku cerpen. Terharu sekali, karena kisah yang saya tuangkan adalah kisah nyata tentang kehidupan orang yang semuanya terjadi di Papua. Saya akui saya tiak kaya dengan berbagai kiasan kata dan pemilihan diksi. Tapi saya percaya ilmu yang ada pada diri saya adalah alami, karena hal ini sudah saya sadari sejak di bangku SMP. Tapi sayangnya, saya tak pernah mengasahnya. Di usia yang dewasa ini saya kemudian berkobar-kobar untuk berkomitmen lebih serius, ini terbukti dari kestabilan saya menulis di blog ini setidaknya setiap bulan. Hasilnya adalah beberapa karya yang telah dibukukan. Semoga, kelak dapat melahirkan karya pribadi. Buku menghantarkan saya menemukan banyak pihak dan sosok. Hanya saja ada kelemahan lain yang saya miliki yaitu mengingat nama tokoh yang ada di buku atau bahkan di film. Tapi hal ini tidak memundurkan semangat saya untuk terus berkarya. Kebahagiaan ini dilengkapidengan pikiran kirtis yang terus berkembang karena mencari ide penghasilan. Beberapa bulan terakhir sejak September 2019 saya resmi keluar dari Lembaga yang membentuk saya menjadi activist. Saya kemudian menjadi tenaga freelancer dengan focus Utama sebagai guru private. Hal ini berjalan stabil. Pendapatan yang saya peroleh dapat saya gunakan untuk biaya hidup sehari-hari. Tetapi belakangan Pandemic COvid19 mengejutkan diri saya dan tentu seluruh orang di bumi ini. Ini kemudian menjadi masalah Internasiona. Kesehatan terguncang dan mengguncangkan berbagai ranah kehidupan termasuk yang paling vital adalah masalah ekonomi. Hal ini pun terjadi pada diri saya sendiri.

Sebulan dalam masa karantina, saya mengekslor potensi diri. Saya melakukan semua hal yang biasanya menjadi kerinduan saya ketika melakukan aktivitas yang padat diluar rumah. Saya pun membuat berbagai jenis kue dengan bahan ang saya miliki. Kemudian mendekorasikan rumah yang bisa dikatakan tak pernah terawatt dan terurus. Tak disangka, kue-kue yang saya buat kemudian menjadi income tambahan dalam mencari pemasukan untuk memenuhi tuntutan yang wajib dibayar setiap bulannya. Alhasil produksi rumah upun berjalan. Mulai dari buat kue brownies, chees cake, dan aneka kue lainnya hingga berjualan anek abon dan stick keju bahkan kering tempe pun saya pasarkan.

Tambahan lainnya adalah saya kemudian akhirnya bertanam di halaman rumah bagian depan. Pada dasarnya saya senang sekali dengan tanaman. Dari awal saya bekerja dan di tempat kost saya selalu memiliki tanaman. Sehingga ide untuk menanam bumbu dapur dan atau sayuran pun muncul. Walau terbatas dengan fasilitas, toh saya tetap bisa menghasilkan. Hanya saja saya masih harus bnayak belajar, misalnya bawang merah yang sudah tumbuh segar menjulai, tiba-tiba layu dan mati… Atau bahkan singkong yang yang sudah mulai menjulang dan menunjukkan kegagahannya tiba-tiba harus mati, serta poho tomat dan petatas yang tak pernah bertumbuh… dan berbagai kisah lainnya dari aktivitas menanam tanaman konsumtif. Tapi Puji Tuhan dari berbagai tanaman yang dikonsumtif tersebut saya masih memiliki yang bisa dibanggakan, misalnya sayur bayam merah, jahe dan sereh…

Ada banyak kisah yang jika saya tuliskan tak mampu menampung cerita pada situasi pandemic ini. Namun saya membatasi cerita kali ini tentang kekuatan tersembunyi yang dimiliki oleh diri sendiri yang sebelumnya tak pernah disadari. Semoga kamu pun dapat berkembang sesuai dengan potensi yang ada. So, jangan berdiam diri yah.... Saya tunggu cerita menarik kalian dalam kolom komen di bawah ini. Btw, akhir kata: Saya yakin bahwa setiap orang punya keunikan tersendiri melalui minat dan bakat yang dimiliki yang terkadang tidak disadari telah mandarah daging, So jangan berhenti berkarya dengan apa yang kamu punya. Karena kamu tak kan pernah tahu sampai kamu mencbanya. Salam sukses!!!!!!!!!




No comments:

Post a Comment

Berikan ide kreatif anda. Trimakasih, Tuhan Berkati.

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...