"Foto & Inspirasi: Ririn Dawir"
Kerikil selalu ditapaki kaki,
Bahkan ditemui jurang dan akar belukar yang menjerat langkah,
Lalu terjatuh,
Berdarah,
Kemudian menghentikan langkah...
Aku pun menangis dan menggila,
Aku tak baik-baik saja,
Aku ingin menyudahinya,
Dimanakah penyembuh ku?
Lalu,
Seribu jiwa menyesahku tuk berhenti,
Kembali ku tutup diri,
Dunia membelenggu ku lagi,
Dimanakah penyembuh ku?
Tangis memecah disudut malam,
Angin menyapa dan mengecam,
Untuk setiap hari dan waktu,
Aku meratap...
Dimanakah penyembuh ku?
Lagi,
Ku tenggelamkan diri dalam waktu,
Menyapa pikiran dan beradu,
Sudah cukup kah aku membeku?
Penyembuh ku pun tak kunjung menyapa...
Ku Hela kembali nafas,
Menghancurkan kepingan mitos,
Menaklukkan ribuan molekul ide,
Aku mampu meremukkan jiwa sesat ku,
Aku berseru,
Aku mencintaimu -diriku,
Kamu lah wanita hebat dan tangguh,
Yang mampu mengambil waktu tuk mencintai dan menemukan diri,
Kamu lah obat dari tabit yang ku cari,
Kamu lah jiwa yang berdamai dengan masa lalu,
Pun Melawati diri dari akar kepahitan,
Terimakasih telah berjuang sejauh ini,
Aku mencintaimu diri ku,
Salam Penyembuhan Diri,
No comments:
Post a Comment
Berikan ide kreatif anda. Trimakasih, Tuhan Berkati.