Petuah orang tua menjadi ingatan hari ini,
Perkataan mereka tegas nan keras,
Dihiaskannya pun sikap yang terkadang kaku,
Namun, nama kami tak pernah luput dalam untaian doa,
Saat dirantau,
Semua kata menjadi lebih jelas,
Tawa pecah mengingat tambangnya sikapku,
Sesekali menentang frontal,
Layaknya tuntutan kenaikan harga BBM,
Tangispun terisak,
Ku kenang kembali celotehan masa lalu
Aku ingin pulang,
Harapku,
Ada Pula kisah yang memporak-porandakan istana rumah,
Saling beradu kata dengan saudara,
Perang pun sering dikumandangkan,
Seolah ia adalah musuh yang patut dilenyapkan,
Bahkan teman lebih sering didewakan,
Kini,
Merinding,
Jiwa menyepi,
Rindu canda dan perdebatan Kita,
Aku ingin pulang,
Pintahku,
Ah...,
Inikah rasanya?
Terpisah oleh jarak dan Waktu,
Mengenang kembali ingatan ini,
Kisah Keluarga kita ternyata lebih indah dari drama Korea,
Aku Ingin Pulang,
Tangisku memecah kerinduan,