Suatu pagi aku bersiap-siap hendak ke kantor...
Aku memegang 2 tas sekaligus yang satu isinya notebook dan
barang-barang yang kecil2, dan yang satu nya berisi bermacam-macam
kebutuhan mulai dari kabel sampai ke gunting kuku..
ambil mengangkat aku menimbangnya, "hmmm berat juga.." kataku dalam hati
tiba-tiba di belakangku ada yang berkata "mari sa bawa..."
tanpa menoleh, aku menyerahkan tas-tas ku.. " toloong eee"
Aku masuk kembali ke kamar dan mengambil anting-anting,
lalu ku pakai... "saya jalan ke kantor...!!!!"
terdengar jawaban "yooo... hati-hati di jalan", lalu aku menyahut "yooooo"
Mobil ku buka dengan kunci "cuit..cuit..", aku buka pintunya dan masuk,
sambil membenarkan dudukku di belakang stir, aku melirik, ke kursi depan
di sampingku... "hmmm... siapa yang bawa tas-tas ini eee???
Sambil star mesin..., tadi saya buka pintu dengan kunci,
artrinya mobil terkunci, dan kunci sedari tadi saya pegang...
Tapi...., tak ada waktu untuk berpikir ... mesin sudah cukup panas untuk jalan
----------------------------------------------------------------
Suatu hari aku berdiri di statiun Kereta Frankfurt...
ini adalah pertama kali aku ke Jerman, tidak ada yang menjemput
dan aku harus naik kereta api untuk ke Koln, lalu selanjutnya ke Bonn (Gotties),
dengan perasaan was-was, aku berdiri di sana...
ribuan pertanyaan timbul dalam hati
"ini jalur yang benar kah???"
"sa su berdiri di tempat yang benar kah?"
"mengapa tidak ada yang antriii...????"
saya coba melihat-lihat sambil mencari-cari tanda, tapi saya tidak dapat
saya kembali lagi ke Informasi (ada 3 kali saya kembali ke informasi),
dan jawabannya sama "betul bu, peron 6, kereta ke Koln.
Masih belum tenang....,
Tiba-tiba datang seorang lelaki, kira antara 30 tahunan,
langsung berdiri di depan saya, dan bertanya begini, "Koln?"
"Yes, Koln..." jawab saya, sambil senyum dia, berkata lagi
"train will come in a minute, so stand behind me"
tanpa berpikir saya ikut saja. Sepintas saya merasa ngeri,
ini orang baik kah... orang jahat... tapi saya tepis..
Sesekali laki-laki itu menoleh ke saya, matanya indah dan
wajahnya seperti saya pernah kenal,
bintang film kah???, aaach what ever....
Kereta tiba, dan dalam sekejab penumpang semua berkumpul,
dan saya berdiri tepat di belakang pria itu...
Begitu dia naik..., dia menolong saya, menaikkan kopor saya juga
dalam hati "trimakasih TUHAN, KAU kirimkan aku malaikatmu"
Saking padatnya kereta, kami berdiri berjejal-jejal di dekat pintu,
kereta macam ruang hotel.. kursinya terlihat, macam hotel... nyaman skali
tapi karna jam orang ke kantor, jadi padat skali, yang duiluan yang dapat duduk,
Saya mulai ingat ticket, sambil mencari-cari, pria itu seperti tahu, berkata
"don't worry about ticket", jadi saya senyum dan berdiri... sekitar 1 setengah jam
ternyata pria itu tidak turun di Koln, tapi di stasion sebelumnya, dan dia berpesan
"next station is Koln, bye....", saya bilang "thank yu so much, God bless you .. bye.."
Saat itu kereta berhenti dan dia turun di sana sambil tersenyum...
----------------------------------------------------------------
Suatu hari sepulang kantor di Jakarta, aku mengambil angkot P-20
maklum uang taxi meti jadi naik angkot saja, sampai ditengah perjalanan
naik satu anak muda papua, karna kenal saya tegur "hai dek mo ke mana..???"
"kak mo cari uang, maitua pu bapa meninggal, di jayapura.. jadi maitua
harus berangkat dgn pesawat malam ini"
Dalam
tasku ada uang, Rp 3,500,000 (hmmm aneh juga kenapa saya tidak naik
taxi yaah...???), uang dari suamiku... kemarin malam menang togel
(hehehe), tanpa pikir panjang aku ambil uang itu dan ku kasihkan ke dia,
sambil aku menyerahkan 4000 perak ke kenek, untuk bayar kami dua punya
ongkos angkot
"ayoo turn sudah dan pergi beli ticket" saya bilang ke adik itu dan diapun turun segera...
Tiba di Senen Atrium, saya harus naik lagi angkot lain, M-12 ke Gunung Sahari, rumah ku,
kebiasaan menyiapkan uang sebelum naik angkut, membuat say mulai mencari uang receh Rp 2,000
bongkar sini sana ... sambil putar otak.... ternyata tidak ada uang coin sekalipun,
dalam dasar tas, saku2 kecil2, dalam saku celana panjang, dan juga dalam dompet...
Whadhuuuuh.....!!!!! terpaksa saya jalan kaki, sejauh 10km, untung sudah malam
agak-agak takut juga sih..., tapi saya jalan saja..... Singkat crita sampe di rumah, kringatan bae-bae
semua orang rumah tanya, lhoooo mama dari mana??? olah raga kah???,
jadi saya crita pegnalaman saya tadi, suami saya berkata "bah, jadi ko kasih uang itu smua...??",
saya
jawab "iyooo sa kasih, abis saya pikir de lebih perlu..", "dan skarang
tong makan angin smua...??" kata suami saya, saya senyum sambil bilang
"nanti TUHAN tolong",
suami saya bilang ...."eeeeeeeeh enak saja seh, orang lain yang dapat baru kasih ke orang lain lagi"
kecut juga sih, tapi saya tetap yakin nanti TUHAN menolong kami.
Sejam kemudian, suamiku bilang "dooh sa mo pasang tapi, uang juga trada", dan saya teringat
satu celana kantor yang masih tergantung dibelakang pintu, saya ambil tanpa harapan sih,
sambil memasukkan tangan ke dalam salah satu sakunya, hmmm tidak ada sebelahnya, eeeh ada kertas
dan dari rasanya ini uang, saya cabut dan itu Rp 20,000 tersisa
Saya berikan ke suami saya.... tanpa bicara banyak lagi dia pergi malam sekitar jam 22:00
Kira-kira
jam 01:15, dini hari dia kembali, kami smua sudah tidur..., saya
terbangun karna pintu dibuka, dan bunyi kertas kresek... melirik ke
pintu, ditangan suamiku ada 3 kantong kresek penuh-penuh....
"ayooo bangun, makan-makan..., sambil kami makan, dia serahkan lagi uang Rp 3,500,000
Jadi saya bilang "bapa dapat lagi..??", suamiku senyum2 saja.....
----------------------------------------------------------------
Ketika
anak laki-lakiku masih sekolah di SMK-III Jayapura, mereka harus naik
angkot karna tempat tinggal kami jauh dan anak-anak SMK-III yang tinggal
di rumahku ada 5 orang..., pagi saat doa pagi anak-anak bilang, "mama,
torangpunya uang taxi sampai hari ini saja... besok sudah trada lagi"
dan kita berdoa pagi.
Mereka ke sekolah aku juga ke kantor, waktu
start mobil, aku berpikir, "TUHAN ANAK2 itu tidak ada uang taxi lagi dan
dalam seminggu sampai akhir bulan ini, mereka butuh RP 20,000. dan
saya mulai berdoa Bapa Kami, sampai di kantor.... Amien.
Sesudah
itu saya bekerja sebagaimana biasa tanpa beban, kantor saya tidak
memberikan cash advance, jadi saya tidak bisa pinjam dari kantor. Siang
hari setelah makan siang... dan saat itu saya lupa semua beban saya...
saya dengar telepon berdering, lalu saya ke depan dan mengangkatnya,
sambil berbicara, saya merasa sendal jepit saya menginjak sesuatu
seperti permen karet kah??? (pokoknya ada yang nempel di tapat sendal),
lalu saya mengebas kaki kiri saya... askali dua kali, dan langsung dari
bawah sendal jepit saya itu, terlempar 2 lembar uang 10,000an masih baru
dan berbau harum. sayapun bertanya ke semua oran sampai ke kasir
kantor dan memberikan pengumuman di papan tulis, siapa tahu ada yang
terjatuh uang 20,000 yang terdiri dari 10,000an.
Tapi, hari itu
dari sekitar hampir 20 orang di kantor itu, tidak ada yang punya uang
10,000an kalau ada cuma satu dan yang ada lembaran 20,000an. Salah satu
teman (Agustina) bilang "ach kk mungkin kk ada berdoa minta uang kah?
itu kk punya uang sudah", saya lalu teringat permintaan saya tadi untuk
Rp 20,000 uang angkot anak2 saya selama semingu.....
Masih
banyak lagi.... cerita-cerita mujizat..... karna DIA baik dan karna aku
percaya DIA MATI UTK AKU HIDUP, DAN DIA HIDUP AGAR AKU TIDAK MATI DAN
DIBERKATI SELALU
HAPPY EASTER
Lien Maloali
01April 2013