Tuesday, July 30, 2013

“Boy Pangeran Hidup Q”



Pagi itu memang berbeda. Iya menunggu kabar dari pujaan hatinya. Malam yang telah iya lalui untuk menunggu kebersamaan mereka, membuatnya tersiksa dengan api kerinduan. Cinta memang laksana api, jika iya membara maka akan membakar hati insan yang dilandanya, namun jika iya diredupkan maka akan melenyapkan asa untuk menginginkannya. Iya masih tidak kosentrasi dengan pertemuan yang sedang diikutinya, iya hanya menanti dering hp yang berbunyi untuk mendengar suara disebrang sana. Lia terus menerus berjalan dikoridor ruang meting tempat pertemuan.
Tak lama kemudian boy menyapa gadis itu melalui sms dan telpon. Iya mengirimkan berjuta kata mesra + menelpon Lia dgn suara merdunya, hingga membuat Lia terus berdoa agar hari cepat berlalu dan iya menemukan malam bersama boy sang pujaan hatinya. Yah, dengan getaran kerinduan yg terobati melalui getaran sms + tlpn, lia segera bergegas melanjutkan pertemuan yg telah ditundanya. Semangatnya semakin bertambah dan berkobar2, ia pun secara aktif mengikuti pertemuan tersebut. Keaktifannya itu membuat semua peserta meting semakin bersemangat untuk menyelesaikan pertemuan tersebut. Ketika semua terbuai dengan meting itu, tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 6 sore yang menandakan bahwa meting akan dilanjutkan besok.
Lia adalah orang pertama yang tersenyum lebar. Berlarian dari ruang rapat menuju koridor, lift dan kamar tidurnya di hotel. Kau tahu ini adalah waktunya iya mendandani dirinya dengan penuh keindahan agar pesonanya dapat menghipnotis pujaan hatinya. Setelah selesai menyiapkan dirinya iya menunggu dering hp berbunyi hingga tertidur lelap dan iya dibangunkan oleh deringan hpnya. Ah, sahutnya hallo...selamat malam, dengan siapa? Suara dari sebrang menjawa; hallo sayang q’, kamu di mana???, Jwbnya: sayang aq’ menunggumu dari tadi (dengan nada manja), kenapa kamu baru menelpon q’. Jwb Boy: maaf sayang sya keasikan kerja, namun pikiran q’ tiba2 menyadarkan q’.., bahwa aq’ sangt merindukan dirimu....  Hal itu membuat Lia terbangun dan memutuskan utk bertemu dgn boy. Maklum saja mereka saat itu berada di hotel yang sama.
Esok adalah Ulang Tahun bagi Lia, dan Boy adalah orang pertama yg mengucapkan kata bahagia serta kejutan2 indah, termasuk malam pertemuan mereka telah boy siapkan. Dengan tiupan angin yang indah menghanyutkan mereka dalam buaian malam. Hingga Lia terus-menerus dibuat tersenyum dan tertawa. Kebahagiaan dalam kebersamaan mereka terukir dlm jamuan makan malam dan untuk menambah kemesraan malam boy mendekap lia untuk berdansa dan menari, mengabadikan moment itu mereka berdua foto bersama.
Lia sangat bahagia sekali dimalam itu, namun ketika pagi menyapa. Ia tiba-tiba menangis dan bersedih. Ini bagai mimpi untuknya. Pertemuan itu merupakan kado terindah didalam hidupnya yg baru pernah ia rasakan. Namun juga menjadi hal terburuk baginya, karena semuanya tiba2 harus lenyap begitu saja, karena Boy akan pergi dalam waktu yang lama. Lia bersedih, hingga iya menutup semua kemungkinan tuk bersama Boy sang pujaan hatinya.
Rasanya ingin mati saja, iya tak kuasa tuk menahan semua itu. Berulangkali Boy mencoba menghubunginya, tp ia terlanjur terluka. Api kekecewaan terus membara dalam dirinya. Sms demi sms terus masuk dari Boy, begitupun telpon darinya. Namun Lia tetap menutup diri tuk menyapa atau merespon semua ttg Boy. Kepergian yang lama, hingga kerinduannya semakin tak terkendali, namun jg smakin menyadarkannya bahwa boy bukan tercipta utknya. Maklum sj dri status sosial Lia memang jauh berbeda n masih bnyk prbdaan lain. Bahwa jg dia sadar siapa dirinya. Namun, ada satu sms yg membuat Lia, cemas dan mengkhawatirkan Boy. “Lia sayang, aq mohon angkat tlpnnya. Saat ini sya d atas pesawat dan 15 menit lgi sya akan prgi dlm wktu yg lama dan itu membuat sya tdak akan bisa pergi dgn tenang jka tak mendngar suaramu dan mrasakan bahwa kamu trsenyum saat aq’ tinggalkan. Aq’ mohon, angkt tlpn ini...aq’ akan sangat menyalahkan diri q’ sendiri, jika kamu tdk merespon lgi cinta q’”.Lia pun menjwb tlpn dari Boy sambil meneteskan air mata beriringan dgn ketidakinginannya membiarkan Boy berlalu begitu sja. Sayang maafkan aq’, aq’ bukannya menginginkan kamu cemas, tpi karena begitu besar cinta dan sayangku pada mu, hingga pikiran q’ terasuki berbagai imajinasi yg membuat aq brpikir bahwa aq’ akan kehilangan qmu’, terlebih lagi kalau qmu tdk mencintai q’.Maafkan aq’ sayang. Boy kemudian meyakinkan Lia, bahwa untuk saat ini dan dia berharap hingga seterusnya, cintanya pada Lia adalah cinta yg sangat dalam dan kuat. Hingga alasan itu juga yg akan menghantarkan Boy kembali pd cinta dalam dekapan hati dan jiwa Lia.

Untukmu, Boy...
Aku mengukir waktu dalam setiap relung hidupku untuk satu tujuan kebahagiaan jiwa.
Aku belajar segalanya dan memahami segalanya demi satu tujuan kebahagian jiwa.
Aku memaknai kehidupan dan menjalaninya demi satu tujuan kebahagian jiwa.
Dan baru q’ sadari, bahwa tujuan kebahagiaan jiwaku itu ialah qmu Boy’ sang pangeran hidupku.

Biarkan alunan wajah q’
Terus membakar ingatan dlm pikiran n hatimu Boy,
Hingga qau tak dpt berpaling dari keindahan cinta q’
Karena nama mu’ terus berdesah dalam jiwa dan raga q’
Dan aq lebih memilih mati karna mencintaimu dibandingkan harus hidup tanpa cintamu....

“Love you Boy-U are My Hero”

No comments:

Post a Comment

Berikan ide kreatif anda. Trimakasih, Tuhan Berkati.

Nilai Seseorang!

Apa itu nilai seseorang? Sulit mengatakan bahwa seesorang itu penting, namun juga sulit mengatakan bahwa mereka juga tidak penting. Seberap...