Beberapa hari lalu, saya bertemu dengan seorang gadis cantik yang telah lama tak saya jumpai. Kecantikan dirinya bukan saja terpampang dari parasnya, tetapi juga dari tutur kata dan lakunya. Kami bercerita dipinggiran jalan, tentang bagaimana perkembangan dirinya. Dia sangat antusias mengekspresikan diri. Berbagai hal yang telah dan sedang dia lakukan dibagikannya kepada saya... Saya merasa sangat bangga n kagum akan dia. Remaja yang kini mulai terlihat jelas kepribadian n karakter dirinya.
Sesekali dia menanyakan pendapat saya, bagaimana tanggapan saya terkait peristiwa yang dia alami. Ada juga moment dimana dia menegaskan bahwa nasehat yang dulu saya salurkan melalui candaan n cerita serius dibuktikannya dalam perjalanan dia secara pribadi. Namun, sekali lagi dia bukan saja gadis yang pintar tapi juga kritis menanggapi berbagai hal. Termasuk apa yang dia alami hanyalah proses perjalanan, bahwa dirinya masih terlalu muda untuk mengambil kesimpulan tentang kehidupan. Tapi yang paling saya suka dan semakin terpesona oleh dirinya adalah bahwa dia tidak pernah berpikir sudah cukup hebat dan pintar. Dia justru berpikir bagaimana bisa lebih menggali diri untuk lebih bermanfaat daripada hanya untuk mencari pamor n kepopuleran diri.
Berbeda dengan anak-anak remaja dimasa kini. Dia sangat bijaksana menggunakan media sosial n Hp. Baginya segala sesuatu yang dikerjakan harus ada takaran. Maka, sebuah prioritas tetap harus didahulukan. Namun bukan berarti dia pribadi yang kaku dan dingin. Dengan kepadatan waktunya dia mampu mengalokasikan waktu untuk pribadinya. Dia pun tak ketinggalan jaman jika sedang membahas tentang trending goyang tik-tok yang sedang meradang. Hahaha, tak seperti diriku, yang kehilangan akal jika membahas tentang branding barang atau hal semacamnya... Wkwkwkkk
Hal yang buat saya tercengang adalah dia memutuskan untuk berkompetisi dengan diri sendiri. Ketika saya tanya mengapa?. Dia menjawab bahwa dia tak ingin mendapatkan nilai sekolah yang tinggi tanpa kedisiplinan diri dan ketidakadilan pada dirinya. Katanya begini: Kak'Chi, saya harus menerapkan konsep belajar seperti disekolah. Kalau saya lengah saya akan tergeser sendiri oleh kemalasan saya. Dan saya tidak terbiasa untuk menyerah. Makanya saya harus berjuang. Lagipula nih kak, pelajaran dan ujian yang saya alami ini akan menjadi bekal saya di tingkatan berikutnya. Kk bayangkan saja, saya target masuk SMP di sekolah bergengsi dengan standard Internasional, jika saya tidak memotivasi diri saya, bagaimana bisa saya masuk sekolah itu? Bukan itu saja kak, saya yakin pendidikan sekarang yang disebut dasar adalah bagian untuk saya memantapkan perkembangan tingkatan pendidikan berikutnya. Jadi kk doakan semoga saya bisa konsisten dan konsekuen dengan keputusan ini. Karena memang tidak mudah sekali. Tapi saya mau berjuang untuk diri saya. Kan, kelak orang tua saya akan tua dan kemudian tak bisa lagi menghasilkan, jadi bagaimana saya kedepan mempersiapkan ini kak. Sama seperti nasehat-nasehat kakak sebelumnya. Bukan begitu? -tutupnya. Kamipun berdua tertawa terbahak-bahak karena bahagia.
Saya sangat bangga pada dirinya. Dia memang anak yang langka di jaman sekarang. Bahkan berbeda dengan anak-anak murid saya kebanyakan.
Well, membahas berbagai hal sangat menarik sekali bagi kami. Apalagi bisa saling bertukar pikiran dan mengisi informasi satu sama lain. Namun, hari semakin larut kami harus menutup pembicaraan tersebut dengan menjadwalkan pertemuan kami berikutnya. Karena ada beberapa hal yang harus kami diskusikan dengan lebih tenang dan nyaman.
Kami pun menutup pembicaraan tersebut dengan mengabadikan momen itu. -tapi maaf foto tidak untuk dibagikan-
Terimakasih,
🙏
No comments:
Post a Comment
Berikan ide kreatif anda. Trimakasih, Tuhan Berkati.